Berita Terbaru

You are browsing with label: Tampilkan postingan dengan label Aa Gym. Tampilkan semua postingan


Mari tafakuri bila kita ingin suatu barang yang kita sukai,
apakah kita diperbudak keinginan sehingga mengalahkan akal sehat ?

Selalu memenuhi pikiran siang dan malam, semakin ingin, semakin ada seribu satu alasan untuk bulat hati segera memilikinya seakan tak bisa ditunda lagi, 

tak peduli dengan harga mahal, walau harus nyicil sekalipun, tak ada yang bisa menghalang-halangi tak ingat pahitnya orang yang miskin sulit uang, yang lapar, yang didlilit hutang, tak takut dengan hisab/perhitungan disisi Alloh 

Tapi bila telah dimiliki, ternyata kesenangannya hanya sesaat saja, sangat tak sebanding dengan perjuangan dan pengorbanannya tak lama kemudian, barang 'spesial' itupun teronggok begitu saja, seperti barang yang tak berharga, dilirikpun jarang, beda sekali dengan saat menginginkannya 

Tinggallah perhitungan di sisi Alloh, krn setiap rupiah adalah amanah Alloh, yang harus dipertanggung jawabkan.

Seharusnya kita amat cerdas, bisa menafakuri pelajaran-pelajaran dari yang sudah
terjadi, dan memperhitungkan risiko yang kita hadapi

sumber : http://www.facebook.com/KH.Abdullah.Gymnastiar?fref=ts


Adalah sibuknya mencari kedudukan di hati manusia

Semakin ingin dipuji,
Ingin diakui kemampuannya, 
Ingin diketahui keluasan ilmunya
Ingin dikagumi "kelebihan-kelebihan"nya
Ingin dianggap sebagai orang yg sabar dan tabah
Ingin diakui dan dihargai sebagai orang yg berjasa, 
Da lain-lain..

Semakin kuat keinginan kita untuk berkedudukan di hati makhluk, berarti kita tak peduli dengan kedudukan di sisi Alloh

Padahal kecukupan, kebahagiaan dan kemuliaan hanya akan ada bagi orang yang berkedudukan di sisi-Nya, 

Dia-lah satu-satunya penguasa segala karunia, amat mudah bagi-Nya mengangkat dan memberi kedudukan di hati makhluk, namun semua itu adlah urusan-Nya bukan urusan kita

Urusan kita adalah fokus hanya mencari ridho-Nya dari sekecil apapun yang kita lakukan

Hasbunalloh wani'mal wakiil ni'mal maulaa wa ni'mannashiir

sumber : http://www.facebook.com/KH.Abdullah.Gymnastiar?fref=ts


Ngobrol itu bukan perkara mudah, bila tak hati-hati akan sumber jadi pengotor hati dan pengundang berbagai masalah

Semakin banyak bicara semakin berpeluang tergelincir niat dan kata, akan semakin jadi dosa, mengeraskan hati, dan jauh dari Alloh

Dalam obrolan yg tak hati2 bisa jadi riya/pamer, bisa ujub membangga2kan diri, bisa sombong, bisa ghibah, 
bisa jadi sumber fitnah dan lain-lain

Orang yang senang bicara ngaler ngidul menandakan kurang iman, tak sadar bahwa perkataannya tercatat dan pasti ada balasannya

Orang yang banyak ngobrol segala macam yang tak perlu, biasanya sangat kurang dzikirnya

Obrolan seseorang yang bermutu cirinya kata-katanya selalu terkait dengan Alloh, jadi ilmu yang manfaat, menyentuh hati dengan hikmah dan jadi solusi

Semakin yakin Alloh Maha Mendengar, semakin hati-hati menjaga lisannya, dan akan semakin berkualitas sikap dan ucapnya

semakin terpelihara lisannya, semakin nyaman hati ini, semakin merasa aman dan nyaman orang-orang berada disekitar kita, 

Sibuklah berzikir, akan kurang kesenangan ngobrol yang sia-sia, bila berbicarapun akan dituntun-Nya sehingga penuh manfaat

Semoga dengar terjaganya lisan, Alloh ijinkan akhir hayat kita mengucapkan Laa ilaaha illalloh, tiada tuhan selain Alloh

sumber : http://www.facebook.com/KH.Abdullah.Gymnastiar


Rasulullah SAW bersabda : "Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (ka
ryawan) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Seorang pemimpin yang baik adalah orang yang sangat gigih memimpin dirinya sendiri

Memimpin pikirannya agar tak kotor, dzolim dan cinta dunia
Memimpin mata, telinga, lisannya dan sikapnya agar tak bergelimang dosa dan maksiat. Memimpin nafsunya agar terkendali hanya untuk nafsu yang diridhoi

Dan yang utama harus bisa mengendalikan/memimpin hatinya agar benar-benar bertauhid dengan bersih, tak menjadi hamba apapun/ siapapun selain hanya menuhankan Alloh ta'alaa, hati yang bersih dari kemunafikan, ujub takabur, dengki dendam dan dari penyakit-penyakit hati lainnya 

Siapapun yang bisa memimpin dirinya insya Alloh akan ditolong Alloh bisa memimpin yang lain dengan benar dan baik. Siapapun yang tak mampu memimpin dirinya sendiri, pasti tak akan bisa memimpin bahkan sebaliknya bisa merusak, nauzubillah


Mengapa kita sering habis habisan mengerahkan tenaga, pikiran, waktu, biaya, hati untuk mencari cinta manusia; makhluk tak berdaya, yang tak bisa menguasai hatinya sendiri dan pasti akan tiada.

Tapi kita tidak habis-habisan memburu cinta Allah. Penguasa semesta alam, Yang nyata-nyata sudah Menciptakan, Menghidupkan, Menjamin, Mengurus diri kita setiap saat walau DIA Menyaksikan kita lupa, lalai dan bahkan mengkhianati-Nya

Mengapa kepada DIA hanya memberi sisa ?

Sholat hanya sisa waktu kesibukan
Zikir hanya sisa ngobrol
Menyebut namanya hanya sisa menyebut-nyebut harta / manusia.
Baca alquran hanya sisa baca koran/ sms/bbm, internet
.
Sedekah hanya sisa belanja/jajan
Memikirkan akhirat sisa memikirkan duniawi
Hati untuk-Nya hanya sisa dari hati yang dipenuhi cinta kepada manusia/ duniawi.

Akankah hanya sisa sisa untuk Rabb yang amat Mengasihimu ? Manaa bukti cintamu ? Hanya sisa-sisa itukah. Bukti cintamu. kepada Penciptamu ?

sumber : http://www.facebook.com/KH.Abdullah.Gymnastiar

Salah satu yang membuat hati tidak nyaman, tidak peka dan perilaku yang kurang dewasa, adalah sikap dan lisan yang suka dibuat-buat agar tampak bagus, hebat, keren, baik, mulia dan lain-lain.

Orang-orang pun (yang peka hatinya) pasti akan merasa tidak nyaman dan tidak respek.
Penyebab sikap/bicara yang dibuat-buat adalah sangat sibuknya hati dengan penilaian manusia, ingin tampak lebih daripada kenyataan/keadaan yang sebenarnya.

Alloh swt Yang Maha Tahu Segalanya, hanya memberikan ketenangan, kenyamanan serta kemuliaan, justru kepada orang yang bisa bersikap wajar, apa adanya, bersahaja, tulus, sesuai sikap, kata dan hati.
Semua ini akan mudah dilakukan bila hatinya sibuk dan puas hanya dengan penilaian Alloh swt semata ...

Tapi tidak mudah bagi orang-orang yang amat senang terhadap pujian/penilaian manusia.
sumber : http://www.facebook.com/KH.Abdullah.Gymnastiar 


Kita sering fokus kepada apa yg kita sukai, tapi sering lalai dengan apa yg membahayakan diri kita sendiri

Dan tiada yang paling membahayakan, yang membuat hidup kita selalu resah, susah serta menderita bukan hanya didunia bahkan sampai di akhirat kelak. Selain keburukan diri kita sendiri.

Sehebat apapun amal akan hancur bila tak sungguh-sungguh menjauhi perbuatan buruk.

Simak sabda Rasul Saw. :
"Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun ia juga datang dengan membawa (dosa), menuduh, mencela, memakan harta orang lain, memukul (mengintimidasi) orang lain. Maka orang-orang tersebut diberikan pahala kebaikan-kebaikan dirinya. Hingga manakala pahala kebaikannya telah habis, sebelum tertunaikan kewajibannya, diambillah dosa-dosa mereka dan dicampakkan pada dirinya, lalu dia pun dicampakkan ke dalam api neraka." (HR. Muslim).

Waspadalah...!!!
Keburukan diri kita adalah sumber petaka dunia akhirat kita sendiri.

naudzubillah.


Tak Perlu Kaya, Asal Cukup Saja

Tak penting jadi orang kaya, yang penting bila perlu cukup.
Perlu untuk makan... Cukup
Perlu untuk biaya sekolah... Cukup
Perlu untuk ongkos/ beli kendaraan... Cukup
Perlu untuk lunasi rumah... Cukup
Perlu untuk berhaji.. Cukup
Perlu untuk senantiasa sedekah/wakaf/amal jariyah.... Cukup
Dll dsb...

Jadi apa perlunya dengan kata KAYA
Bila semua beres dengan CUKUP.

Juga tak perlu serba banyak, yang penting cukup,
Apa artinya sepatu banyak bila tak ada yg cukup,
Tak perlu banyak tidur yang penting cukup tidur,
Tak perlu banyak makan, yang penting cukup makan,
Dan hidup senantiasa dicukupi oleh Alloh syarat utamanya tawakkal adalah keyakinan yang mantap, bulat utuh terhadap semua janji dan jaminan-Nya, sehingga tak ada di hati bersandar/ berharap/ bergantung kepada siapapun selain hanya kepada Nya
"Barangsiapa bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan dicukupi" ( ath-thalaq: 3)

Dan ciri ahli tawakkal adalah hati senantiasa tulus, ibadahnya sangat bagus, hidupnya selalu lurus, ikhtiarnya serius serta tobat terus menerus.


sumber : http://www.facebook.com/KH.Abdullah.Gymnastiar