You are browsing with label:
Tampilkan postingan dengan label Harun Yahya. Tampilkan semua postingan
Harun Yahya
Salah satu peradaban tertua di dunia adalah Mesir. Penemuan tulis-menulis di sekitar milenium ketiga sebelum masehi, pemanfaatan Sungai Nil, dan cara mereka mempertahankan diri dari serangan musuh, semuanya berperan penting dalam memajukan peradaban ini.
Mesir Kuno terletak di lembah Sungai Nil, yang termasuk keajaiban alam di dunia. Berkat kesuburan yang bersumberkan dari sungai ini, yang membentang dari satu ujung benua Afrika ke ujung lainnya, penduduk Mesir dapat bercocok tanam tanpa harus bergantung pada musim hujan. Tentang hal ini, sejarawan, Ernst Gombrich, menyatakan sebagai berikut:
Afrika sangatlah panas. Berbulan-bulan tanpa hujan. Sehingga banyak bagian benua ini yang gersang. Wilayah itu tertutupi gurun pasir. Inilah yang terjadi di wilayah kiri dan kanan Mesir. Hujan turun sangat jarang di Mesir. Tapi hujan tidak begitu diperlukan, karena Sungai Nil mengalir di tengah-tengah negeri ini. (Ernst Gombrich, Eine Kurze Weltgeschichte Fรผr Junge Leser, Dumont Buchverlag, Kรถln, 1985)
Peran sangat strategis ini menjadikan siapa pun yang menguasai Sungai Nil berkuasa atas sumber terpenting perniagaan dan pertanian Mesir, dengan kata lain, sumber utama kehidupannya. Para penguasa Mesir Kuno membangun kerajaan kuat dengan cara itu. Mereka di kemudian hari dikenal dengan sebutan "Fir'aun".
Keadaan alam Mesir sangat berpengaruh pada kehidupan orang-orang Mesir kuno. Letak geografis negeri ini menjadikannya terlindungi sangat baik dari ancaman luar. Mesir dikelilingi gurun pasir, pegunungan, dan lautan di semua sisinya. Hanya ada dua jalan masuk bagi penyerang negeri ini, sesuatu yang mudah bagi pasukan Mesir untuk menghadapinya.
Penduduk Mesir hidup tertutup dari dunia luar akibat keadaan alam ini. Selama berabad-abad, keterkungkungan tersebut memunculkan fanatisme buta. Ketertutupan dari perkembangan terkini dan pembaharuan menyebabkan mereka bersikukuh pada keyakinan mereka. Bangsa Mesir Kuno mempercayai banyak dewa atau tuhan. Selain itu, kehidupan setelah mati menjadi bagian terpenting keyakinan bangsa Mesir. Dipercaya bahwa ruh manusia akan tetap hidup setelah jasadnya mati dan ruh tersebut akan dimintai pertanggungjawaban. Timbangan diletakkan dan para saksi dikumpulkan, lalu segala amal baik dan buruk orang mati ini dimusyawarahkan. Lalu tuhan hakim memberikan putusannya. Mereka yang berat timbangan kebaikannya akan hidup bahagia nan kekal, sedang yang berat timbangan keburukannya akan menderita siksa abadi.
Mustahil bila keyakinan bangsa Mesir pada kehidupan setelah mati ini tak terkait dengan keyakinan pada satu Tuhan (Monoteisme) dan agama yang benar. Ini menunjukkan, peradaban Mesir Kuno dulunya pernah menjadi bagian dari agama yang benar beserta wahyunya. Namun, di kemudian hari agama ini diselewengkan, dan keyakinan pada satu Tuhan berubah menjadi pada banyak Tuhan. Kita tahu bahwa dari waktu ke waktu para rasul diutus untuk mengingatkan manusia tentang ke-Esaan Allah dan penghambaan diri pada-Nya. Di antara mereka ialah Nabi Yusuf, yang hidupnya dikisahkan dalam Al Qur'an secara rinci. Nabi Yusuf pindah ke Mesir dengan kaum Bani Israil dan menetap di sana. Setelah beliau wafat, mulailah perbudakan atas orang-orang Bani Israil. Masa itu berakhir dengan diutusnya Nabi Musa sebagai rasul dan pemindahan warga Bani Israil olehnya keluar dari Mesir.
Para Fira'un Mesir berwatak kejam, penindas, suka berperang, dan bengis. Kesamaan mereka adalah pengakuan mereka sebagai sosok maha agung dalam sistem banyak tuhan (politeisme) bangsa Mesir yang menyimpang. Mereka tega menumpahkan darah tanpa sedikit pun merasa bersalah.
Namun, dalam sejarah Mesir, ada satu Fir'aun yang berbeda dari yang lain. Fir'aun ini menyatakan keberadaan satu-satunya Pencipta. Semata karena alasan tersebut, ia ditentang oleh para Pendeta Amon dan akhirnya dibunuh. Fir'aun itu adalah Amenhotep IV, yang bertahta di awal abad ke-14 SM. Ketika Amenhotep IV berkuasa pada tahun 1375 SM, ia memerangi kekolotan yang berkembang selama berabad-abad, dan karenanya menghadapi tentangan sangat berat. Tekanan ini disebabkan kebijakannya mengubah agama politeistis bangsa Mesir, menggantinya dengan keyakinan pada satu Tuhan, dan melakukan perubahan besar-besaran di segala bidang.
Namun, para pemimpin di ibukota Thebes memerangi Amenhotep. Mereka yang mendukungnya meninggalkan ibukota dan pindah ke daerah lain. Di sini, Amenhotep mengubah namanya menjadi Ahk-en-aton, yang berarti "Hamba Aton". Aton, menurut Amenhotep, adalah " pencipta langit dan bumi ", ini menunjukkan keimanannya pada satu Tuhan saja.
Fir'aun-fir'aun kejam lainnya naik tahta setelah Amenhotep. Mereka kembali menyebarkan agama lama mereka yang politeistis, dan berupaya sekuat tenaga mengembalikan masa lalu. Kurang lebih seabad kemudian, Ramses II naik tahta dan berkuasa paling lama dalam sejarah Mesir. Menurut banyak ahli sejarah, Ramses II-lah yang menindas Bani Israil dan memerangi Nabi Musa.
Bangsa Mesir Kuno menolak menanggalkan keyakinan berhala karena taklid buta mereka. Para Rasul telah datang untuk mengingatkan mereka agar mengimani satu Tuhan, tapi para pengikut Fir'aun selalu kembali pada keyakinan lama mereka. Akhirnya, Allah mengirim Nabi Musa sebagai utusan-Nya di saat kaum Bani Israil tengah diperbudak (bersambung).
sumber : majalah insight
Mesir Kuno terletak di lembah Sungai Nil, yang termasuk keajaiban alam di dunia. Berkat kesuburan yang bersumberkan dari sungai ini, yang membentang dari satu ujung benua Afrika ke ujung lainnya, penduduk Mesir dapat bercocok tanam tanpa harus bergantung pada musim hujan. Tentang hal ini, sejarawan, Ernst Gombrich, menyatakan sebagai berikut:
Afrika sangatlah panas. Berbulan-bulan tanpa hujan. Sehingga banyak bagian benua ini yang gersang. Wilayah itu tertutupi gurun pasir. Inilah yang terjadi di wilayah kiri dan kanan Mesir. Hujan turun sangat jarang di Mesir. Tapi hujan tidak begitu diperlukan, karena Sungai Nil mengalir di tengah-tengah negeri ini. (Ernst Gombrich, Eine Kurze Weltgeschichte Fรผr Junge Leser, Dumont Buchverlag, Kรถln, 1985)
Peran sangat strategis ini menjadikan siapa pun yang menguasai Sungai Nil berkuasa atas sumber terpenting perniagaan dan pertanian Mesir, dengan kata lain, sumber utama kehidupannya. Para penguasa Mesir Kuno membangun kerajaan kuat dengan cara itu. Mereka di kemudian hari dikenal dengan sebutan "Fir'aun".
Keadaan alam Mesir sangat berpengaruh pada kehidupan orang-orang Mesir kuno. Letak geografis negeri ini menjadikannya terlindungi sangat baik dari ancaman luar. Mesir dikelilingi gurun pasir, pegunungan, dan lautan di semua sisinya. Hanya ada dua jalan masuk bagi penyerang negeri ini, sesuatu yang mudah bagi pasukan Mesir untuk menghadapinya.
Penduduk Mesir hidup tertutup dari dunia luar akibat keadaan alam ini. Selama berabad-abad, keterkungkungan tersebut memunculkan fanatisme buta. Ketertutupan dari perkembangan terkini dan pembaharuan menyebabkan mereka bersikukuh pada keyakinan mereka. Bangsa Mesir Kuno mempercayai banyak dewa atau tuhan. Selain itu, kehidupan setelah mati menjadi bagian terpenting keyakinan bangsa Mesir. Dipercaya bahwa ruh manusia akan tetap hidup setelah jasadnya mati dan ruh tersebut akan dimintai pertanggungjawaban. Timbangan diletakkan dan para saksi dikumpulkan, lalu segala amal baik dan buruk orang mati ini dimusyawarahkan. Lalu tuhan hakim memberikan putusannya. Mereka yang berat timbangan kebaikannya akan hidup bahagia nan kekal, sedang yang berat timbangan keburukannya akan menderita siksa abadi.
Mustahil bila keyakinan bangsa Mesir pada kehidupan setelah mati ini tak terkait dengan keyakinan pada satu Tuhan (Monoteisme) dan agama yang benar. Ini menunjukkan, peradaban Mesir Kuno dulunya pernah menjadi bagian dari agama yang benar beserta wahyunya. Namun, di kemudian hari agama ini diselewengkan, dan keyakinan pada satu Tuhan berubah menjadi pada banyak Tuhan. Kita tahu bahwa dari waktu ke waktu para rasul diutus untuk mengingatkan manusia tentang ke-Esaan Allah dan penghambaan diri pada-Nya. Di antara mereka ialah Nabi Yusuf, yang hidupnya dikisahkan dalam Al Qur'an secara rinci. Nabi Yusuf pindah ke Mesir dengan kaum Bani Israil dan menetap di sana. Setelah beliau wafat, mulailah perbudakan atas orang-orang Bani Israil. Masa itu berakhir dengan diutusnya Nabi Musa sebagai rasul dan pemindahan warga Bani Israil olehnya keluar dari Mesir.
Para Fira'un Mesir berwatak kejam, penindas, suka berperang, dan bengis. Kesamaan mereka adalah pengakuan mereka sebagai sosok maha agung dalam sistem banyak tuhan (politeisme) bangsa Mesir yang menyimpang. Mereka tega menumpahkan darah tanpa sedikit pun merasa bersalah.
Namun, dalam sejarah Mesir, ada satu Fir'aun yang berbeda dari yang lain. Fir'aun ini menyatakan keberadaan satu-satunya Pencipta. Semata karena alasan tersebut, ia ditentang oleh para Pendeta Amon dan akhirnya dibunuh. Fir'aun itu adalah Amenhotep IV, yang bertahta di awal abad ke-14 SM. Ketika Amenhotep IV berkuasa pada tahun 1375 SM, ia memerangi kekolotan yang berkembang selama berabad-abad, dan karenanya menghadapi tentangan sangat berat. Tekanan ini disebabkan kebijakannya mengubah agama politeistis bangsa Mesir, menggantinya dengan keyakinan pada satu Tuhan, dan melakukan perubahan besar-besaran di segala bidang.
Namun, para pemimpin di ibukota Thebes memerangi Amenhotep. Mereka yang mendukungnya meninggalkan ibukota dan pindah ke daerah lain. Di sini, Amenhotep mengubah namanya menjadi Ahk-en-aton, yang berarti "Hamba Aton". Aton, menurut Amenhotep, adalah " pencipta langit dan bumi ", ini menunjukkan keimanannya pada satu Tuhan saja.
Fir'aun-fir'aun kejam lainnya naik tahta setelah Amenhotep. Mereka kembali menyebarkan agama lama mereka yang politeistis, dan berupaya sekuat tenaga mengembalikan masa lalu. Kurang lebih seabad kemudian, Ramses II naik tahta dan berkuasa paling lama dalam sejarah Mesir. Menurut banyak ahli sejarah, Ramses II-lah yang menindas Bani Israil dan memerangi Nabi Musa.
Bangsa Mesir Kuno menolak menanggalkan keyakinan berhala karena taklid buta mereka. Para Rasul telah datang untuk mengingatkan mereka agar mengimani satu Tuhan, tapi para pengikut Fir'aun selalu kembali pada keyakinan lama mereka. Akhirnya, Allah mengirim Nabi Musa sebagai utusan-Nya di saat kaum Bani Israil tengah diperbudak (bersambung).
sumber : majalah insight
Harun Yahya
Biokimia modern juga memperlihatkan desain rumit dari molekul DNA yang tak terbayangkan sebelumnya. Bentuk dan susunan molekul DNA ditemukan oleh dua orang ilmuwan, James Watson dan Francis Crick, pada tahun 1955. Penemuan mereka menunjukkan bahwa kehidupan ternyata jauh lebih rumit dari yang pernah dibayangkan sebelumnya. Kendatipun seorang evolusionis tulen, Francis Crick, yang mendapat hadiah Nobel bagi penemuannya ini, akhirnya mengakui bahwa struktur seperti DNA tidak akan pernah dapat muncul dengan sendirinya melalui peristiwa alam biasa, atau secara kebetulan.
DNA adalah sebuah molekul raksasa di dalam inti sel makhluk hidup. Segala informasi tentang sifat fisik dan fisiologis makhluk hidup tersimpan dalam molekul DNA yang berbentuk heliks ganda ini. Semua informasi mengenai tubuh kita, dari warna mata hingga struktur organ dalam, juga bentuk dan fungsi sel-sel kita, terprogram dalam bagian-bagian yang disebut "gen" pada DNA.
Kode DNA tersusun atas urutan empat "basa" yang berbeda yang dinamakan Adenin, Guanin Timin dan Citosin. Jika kita umpamakan setiap basa ini sebagai sebuah huruf, maka DNA dapat dimisalkan sebagai bank data yang tersusun atas kumpulan alfabet beranggotakan empat huruf. Semua informasi tentang suatu makhluk hidup tersimpan dalam bank data ini.
Jika kita mencoba menuliskan semua informasi dalam DNA, maka ini akan memerlukan sekitar satu juta halaman. Ini setara dengan ensiklopedia berjumlah empat puluh kali lebih banyak dari The Encyclopaedia of Britannica, salah satu kumpulan informasi terlengkap yang pernah dibuat manusia. Namun informasi raksasa ini tersimpan dalam inti sel kita yang sangat kecil, yang berukuran sekitar seperseribu milimeter. Menurut perhitungan, sebuah rantai DNA yang cukup untuk memenuhi satu sendok teh, memiliki kemampuan menyimpan seluruh informasi yang terdapat di semua buku yang pernah ditulis.
Jelas bahwa struktur menakjubkan semacam ini tidak pernah mampu terbentuk dengan sendirinya akibat peristiwa alamiah biasa tanpa sengaja diciptakan, atau secara kebetulan. Teori evolusi, yang memandang kehidupan bukan karena sengaja diciptakan, akan tetapi sebagai hasil peristiwa alamiah yang terjadi secara kebetulan dan acak semata, tidak mampu berkata apa pun ketika dihadapkan pada kerumitan dan kesempurnaan DNA yang luar biasa. Jelas bahwa DNA, sel, dan seluruh makhluk hidup adalah hasil sebuah penciptaan luar biasa dan sempurna. Proses penciptaan ini pastilah dilakukan dengan sengaja dan tak mungkin akibat kebetulan semata. Dan oleh karena penciptaan ini benar-benar ada, maka sudah pasti ada Pencipta, yang memiliki kekuasaan, ilmu dan hikmah yang tak terbatas.
Ketika mengamati makhluk hidup apa pun di alam, kita akan menyaksikan betapa agungnya kekuasaan sang Pencipta. Masing-masing dari jutaan makhluk hidup dan spesies di alam adalah sebuah karya seni. Dan sebagaimana layaknya setiap karya seni, mereka mengenalkan kepada kita seniman pembuat karya seni tersebut. Dialah Allah, Tuhan langit dan bumi, dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya.
sumber : Majalah Insight
Harun Yahya
Beragam benda tampak berbeda dan memiliki keistimewaan yang berlainan walaupun mengandung atom yang sama. Menurut Anda, apa yang membuat benda-benda di sekitar Anda berbeda? Apa yang membuatnya berbeda dalam warna, bentuk, bau, dan rasa? Apa pula yang menjadikannya lembut atau keras? Alasan di balik semua perbedaan ini adalah karena atom-atom menyusun ikatan kimia yang berbeda dalam pembentukan molekul.
Menyusul atom, yang merupakan tahap pertama dalam penyusunan zat, tahap berikutnya adalah molekul. Molekul merupakan satuan terkecil yang menentukan sifat kimia suatu zat. Sebagian dari struktur yang kecil ini terdiri dari satu jenis atom atau lebih, sebagian lainnya bahkan mengandung beribu-ribu kelompok atom. Keanekaragaman yang kita lihat di sekitar kita terjadi karena molekul terbentuk dengan cara yang berbeda-beda. Kita dapat melihat ini dengan mengambil contoh dari indra pengecapan dan penciuman kita.
Sebenarnya, gambaran seperti "rasa" dan "bau" tidaklah lebih dari apa yang dirasakan alat panca-indra kita terhadap molekul-molekul yang berlainan. Bau makanan, minuman, serta beraneka buah dan bunga, semuanya terdiri dari molekul yang mudah menguap. Atom menyusun benda hidup dan benda tak-hidup, serta membentuk rasa dan keindahan pada benda-benda tersebut. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Molekul-molekul yang mudah menguap seperti bau vanila dan wangi bunga tulip memasuki alat penerima (reseptor) yang berupa rambut-rambut kecil di bagian hidung yang disebut epithelium (lapisan kulit luar) dan bersentuhan dengan reseptor ini. Sentuhan ini dirasakan sebagai bau di dalam otak kita. Serupa dengan itu, ada empat jenis reseptor kimia yang berbeda di bagian depan lidah manusia. Hal ini berkaitan dengan rasa asin, manis, asam, dan pahit. Molekul-molekul yang sampai ke reseptor dari seluruh alat indra kita diterima sebagai sinyal kimiawi oleh otak kita.
Dewasa ini, kita telah memahami bagaimana rasa dan bau diterima oleh alat indra kita dan bagaimana cara terbentuknya. Namun, para ilmuwan tidak dapat mencapai kesepakatan tentang mengapa sejumlah zat berbau lebih menyengat sedangkan sebagian lainnya memiliki bau yang lebih lembut, atau mengapa sebagian di antaranya berbau tidak enak sedangkan sebagian yang lain memiliki bau yang menyenangkan.
Keberadaan rasa dan bau bukanlah kebutuhan mendasar bagi umat manusia. Namun, beratus-ratus jenis buah dan sayur-sayuran yang lezat, dengan bau-bauan yang memikat, dan beribu jenis bunga dengan warna, bentuk, dan keharuman yang berbeda-beda, semua muncul dari dalam tanah. Bahkan, seringkali beragam tumbuhan ini justru tumbuh lebih subur, berbunga atau berbuah lebih baik ketika lahannya diberi pupuk kotoran ternak yang berbau tidak sedap. Ini berarti tanaman buah dan sayuran mampu merombak molekul yang berbau tidak sedap ini menjadi zat yang memberikan keharuman tersendiri pada bunga maupun buah. Belum ada teknologi manusia yang mampu menandingi teknologi yang ada pada tumbuhan tersebut. Manusia belum sanggup membuat wewangian beraroma bunga atau buah tertentu dengan menggunakan bahan baku tanah, apalagi yang dicampur dengan kotoran ternak. Semua ini menunjukkan kita akan kehebatan Allah, Dia-lah yang menambahkan beragam keindahan pada dunia kita sebagai karya sempurna yang menakjubkan.
Dari sudut pandang ini, warna dan bau, seperti semua nikmat Allah lainnya, adalah dua di antara segenap keindahan, yang dilimpahkan oleh Allah, Yang Maha Penyayang dan Agung, kepada manusia tanpa terhitung. Ketiadaan dua indra perasa ini cukup untuk mengubah kehidupan manusia menjadi hambar. Sebagai balasan dari semua nikmat yang diberikan kepadanya, seseorang tentulah harus berusaha untuk menjadi hamba Allah yang baik. Dia-lah Allah, yang pengetahuan-Nya meliputi manusia.
sumber : majalah Insight
sumber : majalah Insight
Harun Yahya
Ketika serbuk sari bersatu dengan sel betina, tumbuhan terbuahi, dan berselang waktu kemudian, benih pun terbentuk. Sebutir benih berperan menjaga kelestarian jenisnya, dan masing-masing merupakan contoh kesempurnaan ciptaan Allah. Dalam Al Qur'an, Allah secara khusus mengarahkan perhatian manusia pada penciptaan benih:
Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam. Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya. Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia kering dan hancur; maka jadilah kamu heran tercengang. (QS. Al Waaqi'ah, 56:63-65).
Parasut terkecil di dunia
Sejumlah bunga menggunakan angkutan udara untuk menyebarkan benihnya. Terdapat tumbuhan yang memiliki perangkat penyebaran benih berupa serabut-serabut halus yang menyerupai bentuk bola putih. Di bawah setiap bola putih ini terdapat sekitar seratus benih. Di dalam setiap benih telah tersedia peralatan terbang istimewa: sebuah parasut. Parasut ini sedemikian berdaya-guna sehingga hembusan angin kecil saja sudah mampu menerbangkan benih tinggi ke udara, layaknya helikopter mungil. Setiap helikopter mungil ini mengangkut sebutir benih. Ukuran benih, serta panjang dan rancangan sayapnya memperlihatkan keserasian mengagumkan.
Perangkat penerbangannya sungguh hebat. Skala, ukuran dan berat perangkat penerbangannya secara menyeluruh dirancang untuk mengangkut benih. Bahkan panjang antara benih dengan peralatan terbangnya diatur untuk menyeimbangkan titik pusat beratnya. Jika ukurannya lebih pendek atau lebih panjang, benih takkan dapat terbang.
Manusia menggunakan parasut. Ada satu hal sangat penting yang tidak boleh dilupakan: Mereka yang merancang parasut adalah orang yang memiliki pengetahuan dan kecerdasan. Bunga, pengguna parasut yang jauh lebih hebat daripada yang digunakan manusia, hanyalah sejenis tumbuhan yang tidak mempunyai kecerdasan atau kesadaran. Namun, berkat penciptaan oleh Allah yang tiada banding, tumbuhan ini membuat mekanisme terbang sempurna. Ini memperlihatkan kita pada keajaiban yang nyata. Dan keajaiban ini merupakan bukti bahwa Allah menciptakan setiap makhluk hidup di muka bumi.
Mentimun Bersenapan Mesin
Untuk menyebarkan benihnya, beberapa tumbuhan menggunakan cara lain lagi, misalnya ledakan. Cara ini digunakan pada penyebaran benih pada tumbuhan sejenis mentimun Mediterania. Berkat perangkat khusus ciptaan Allah, benih ini dapat tersimpan dalam ruangan bertekanan tinggi. Ketika saatnya tiba, benih ditembakkan layaknya peluru dari sebuah senapan mesin.
Tumbuhan balsam Himalaya memiliki perangkat dengan rancangan yang begitu sempurna. Sentuhan paling lembut sekali pun akan memicu mekanisme penembakan. Tenaga ledakannya begitu kuat sehingga benih tumbuhan ini dapat dilontarkan hingga 5 meter jauhnya.
Dibayar Dengan Buah
Sebagian tumbuhan memanfaatkan semangat kerja tinggi dari semut, dan mempekerjakan mereka untuk mengangkut benih. Untuk tujuan ini, tumbuhan menawarkan semut imbalan istimewa. Di ujung benihnya, tumbuhan meletakkan sejenis makanan yang khusus disukai semut. Jika berada di udara terbuka, benih ini akan dimakan burung atau hewan melata. Untuk bertahan hidup dan berkecambah, benih harus masuk ke dalam tanah secepatnya. Pada saat inilah semut muncul dan membawa benih tersebut ke sarangnya di bawah tanah.
Semut memakan makanan khusus yang diletakkan untuk mereka di ujung benih. Tapi semut tidak memerlukan benih itu sendiri. Jadilah benih ini menemukan tempatnya di bawah tanah yang memungkinkannya berkecambah dengan tenang.
Pohon buah mengikuti cara serupa. Pohon buah menggunakan manusia dan hewan untuk mengangkut benihnya, dan membayar pengangkutan benih dengan buahnya. Ketika benih matang, daging buah yang menutupinya berubah warna serta menjadi manis dan lezat. Dengan cara ini, buah sebenarnya menawarkan dirinya sendiri agar manusia atau binatang mau memetiknya. Hewan seperti monyet dan burung menyukai penampakan buah ini, dan tahu bahwa ini berarti jamuan lezat bagi mereka.
Sampai di sini, mari kita merenung sekali lagi: Dengan tanah kotor, air dan sinar matahari, pohon menghasilkan buah yang lezat. Pohon buah menghasilkan gizi penting bagi manusia dan binatang seakan memahami anatomi tubuh keduanya. Pohon buah membuat makanan bergizi ini dengan memperhitungkan rancangan tertentu yang memastikan penyebaran benihnya. Tapi kita mesti ingat bahwa pohon tersusun dari kayu, akar, dan daun. Pohon tidak berkemampuan untuk berpikir dan menalar. Pepohonan tanpa kecerdasan dan kesadaran, tapi mampu menghasilkan makanan lezat sekaligus bergizi bagi manusia dan binatang, menjadi bukti akan keberadaan Allah. Allah-lah yang mencipta tetumbuhan dan menjadikannya bermanfaat untuk manusia. Dalam satu ayat Al Qur'an, Allah berfirman:
Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (QS. Al An'aam, 6:99)
Harun Yahya
Sebutir benih tak lebih dari satu bagian kecil dari sebuah tumbuhan. Inilah benda mungil yang tak seorang pun mempedulikannya. Namun, siapa sangka jikalau benih adalah sebutir benda mungil yang berisi ribuan halaman informasi. Dengan informasi ini, beserta seluruh perangkat yang dimilikinya, sebutir benih mungil mampu memanfaatkan sinar matahari, dan air serta mineral dalam tanah. Seiring dengan waktu, benih akan tumbuh jutaan kali lebih besar, dan akan menjadi keajaiban terbesar untuk disaksikan manusia. Benih akan menjadi sebuah tumbuhan, bahkan sebatang pohon besar kokoh yang menjulang tinggi...!!!
Semua orang tahu apakah benih itu. Tapi, mungkin mereka tak pernah berpikir bagaimana beragam tumbuhan yang berjumlah tak terhitung, bermula dari benda mungil mirip kayu ini. Namun, jika Anda berpikir lebih dalam tentang benih, Anda akan menyaksikannya sebagai keajaiban. Warna, rancangan, bau, dan semua sifat lain dari tumbuhan yang Anda lihat di sekitar, tersimpan di dalam benih kecil ini. Sungguh, setiap benih adalah bank data menakjubkan. Benih berisi informasi tentang:
* setiap cabang dan daun tumbuhan asalnya,
* jumlah dan bentuk dedaunannya,
* warna dan ketebalan kulit luarnya,
* jumlah dan ukuran pembuluh yang mengangkut air dan makanan;
* tinggi tumbuhan,
* apakah tumbuhan akan berbuah atau tidak,
* dan jika berbuah, akan seperti apa rasa, bau, bentuk dan warnanya.
* Singkatnya, benih berisi seluruh informasi yang dapat diketahui tentang suatu tumbuhan.
Warna merah mawar, pembuluh daun, banyaknya daun, penampakan dan kelembutannya yang bagaikan beludru, serta percampuran zat-zat yang memberi mawar keharumannya, semua adalah bagian dari informasi ini. Informasi semacam inilah yang membuat anggur muncul dari kantung kecil dipenuhi air manis yang tumbuh pada cabang pohon yang menyerupai ranting kering. Informasi yang membuat kulit anggur berbeda dengan kulit kacang tanah, dan memberi keduanya warna, rasa, aroma dan vitamin yang dikandung; yang menjadikan satu berair sementara yang lain lebih kering, semuanya terkandung dalam embrio dari setiap benih.
Manusia menggunakan komputer untuk menyimpan informasi. Bagian khusus dari komputer yang disebut hard disk dirancang untuk menyimpan informasi. Piranti berteknologi tinggi ini sangatlah terbelakang jika dibandingkan dengan sebutir benih mungil. Dalam sebutir benih terdapat ratusan ribu halaman berisi informasi dan sistem rumit yang belum mampu dipahami atau ditiru manusia. Ini dikarenakan Allah-lah yang mencipta benih. Dan Allah-lah yang menciptakan perangkat yang terdapat di dalamnya.
Sebutir benih mungil sudah cukup menjadi bukti karya hebat Allah yang tanpa tara dalam mencipta. Setiap benih diliputi oleh ilmu Allah; benih tumbuh dalam pengetahuan-Nya menjadi sebuah tumbuhan. Allah mengungkap kebenaran ini dalam sebuah ayat Al Qur'an:
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. Al An'aam, 6:59)
Harun Yahya
Syarat pertama pembentukan benih dari suatu tumbuhan adalah penyatuan sel betina dan sel jantan pada bunga. Seringkali peristiwa penyerbukan ini melibatkan sel betina dari satu tumbuhan dengan serbuk sari dari tumbuhan lain. Tetapi ada satu permasalahan: tumbuhan tidak dapat berpindah tempat. Untuk itulah Allah menciptakan cara ajaib bagi serbuk sari dari satu tumbuhan untuk dipertemukan dengan sel betina dari tumbuhan lain. Sebagaimana akan segera kita pahami, sebutir serbuk sari yang tak lebih besar dari setitik debu mempunyai rancangan mengagumkan dengan kerumitan luar biasa. Allah telah menciptakan jutaan tumbuhan berbeda dan jutaan butir serbuk sari yang diperlukan tumbuhan ini.
Sebagian besar serbuk sari terbawa oleh angin. Butiran kecil ini adalah pemicu alergi yang banyak menjangkiti orang di musim semi. Ketika mencapai organ tumbuhan lain di mana sel telur berada, serbuk sari akan membuahi sel telur.
Tumbuhan lain menggunakan binatang sebagai kurir pengangkut serbuk sarinya. Kurir yang paling sering dipakai tumbuhan adalah serangga. Karena warna, bau harum dan madu bunga - atau nektar - yang Allah berikan, bunga mampu memikat serangga. Ketika mengamati dengan seksama hubungan antara bunga dan serangga, kita saksikan keserasian pada penciptaan makhluk hidup ini. Tentu saja, desain luar biasa serbuk sari dan tumbuhan tidak dirancang sendiri oleh tumbuhan. Cara mengagumkan yang digunakan untuk menyebarkan serbuk sari hanyalah satu dari contoh tak terhitung penciptaan sempurna oleh Allah.
Helikopter berbelalai panjang
Serangga khusus mirip lalat ini adalah sejenis serangga berbelalai yang mampu terbang mengambang di udara, dengan kata lain dalam posisi tetap. Belalai ini tidak lain adalah sebuah pipa penyedot panjang yang memungkinkannya mencapai bagian terdalam dari bunga tersebut. Ia harus mendarat di atas bunga secara tegak lurus agar pipa penyedotnya tidak tertekuk, dan mampu memasukkan pipa ini ke dalam tabung bunga tersebut.Untuk mencapai nektar dan serbuk sari dari sejenis bunga iris yang tumbuh di Afrika Selatan sangatlah sulit. Ini karena adanya satu tabung panjang di bawah dedaunannya. Nektar dan serbuk sari berada di dasar tabung ini. Untuk mencapai keduanya, diperlukan satu pipa penyedot panjang. Sebuah mesin terbang juga diperlukan untuk menjaga agar pipa tersebut tetap tergantung di udara. Allah, pencipta bunga ini dengan seni dan keindahan yang tiada banding, juga mencipta sistem yang diperlukannya untuk berkembang biak. Dengan kata lain, terdapat serangga khusus yang mampu meraih nektar dan serbuk sari yang sekilas tampak mustahil dijangkau ini.
Serangga ini juga dilengkapi sistem terbang yang ia perlukan. Dengan perangkat penerbangan ini, ia dapat terus melayang di udara seperti helikopter. Selain itu, agar dapat mendarat dengan aman, sebuah helikopter perlu tanda pemandu pada landasan mendaratnya (helipad). Dan ajaibnya, tanda pemandu ini terdapat pada permukaan bunga Iris berupa sejumlah tanda berbentuk panah-panah putih pada kelopak bunganya. Kesemua tanda panah ini menunjuk ke satu titik, yakni ke arah mulut tabung tersebut. Dengan demikian serangga dapat memasukkan pipa penyedotnya tanpa tertekuk sembari mendarat dengan aman di atas permukaan bunga pada titik yang tepat.
Ini jelaslah sebuah keajaiban. Bunga adalah tumbuhan tanpa kesadaraan yang tak bermata, tanpa tangan dan tak punya otak untuk berpikir. Meski demikian, ia mempunyai tanda untuk memandu serangga, layaknya tanda yang ada pada landasan pendaratan helikopter. Seekor serangga juga makhluk yang tak bernalar. Namun ia juga memiliki semua rancangan teknik seperti pipa penyedot panjang dan sistem penerbangan mirip helikopter, yang diperlukan untuk mencapai nektar dan serbuk sari. Jelaslah, kecerdasan yang menghasilkan keserasian tanpa cela ini tidaklah berasal dari serangga atau tumbuhan itu sendiri. Tidak pula kehebatan makhluk hidup ini berasal dari manusia, yang tak pernah mampu meciptakan desain secanggih ini. Semua hal ini hanya mungkin terjadi karena keberadaan Pencipta kedua makhluk tersebut, Pemilik ilmu dan kekuasaan yang sempurna tanpa tara. Dialah Allah yang Agung, yang mengetahui semua sifat yang dimiliki setiap makhluk hidup dan mencipta mereka dari ketiadaan agar serasi satu sama lain. Sebagaimana dipaparkan dalam salah satu ayat Al Qur'an:
Dan kepunyaan-Nya-lah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semua hanya kepada-Nya tunduk. (QS. Ar Ruum, 30:26)
Anggrek berbulu serangga
Namun ini bukanlah seluruh keajaibannya. Lebah betina mengeluarkan zat kimia khusus untuk memikat lebah jantan. Sangat mengherankan bahwa anggrek Cyprus juga menghasilkan zat kimia yang sama untuk memikat lebah jantan. Lebah jantan yang terpikat pun mendekat dan bersinggungan dengan bunga anggrek Cyprus yang mirip lebah betina tersebut. Akibatnya, serbuk sari sang anggrek menempel pada tubuhnya. Lebah jantan membawa serbuk sari ini ketika mengunjungi anggrek yang lain, dan anggrek lain tersebut dibuahi oleh serbuk sari ini.Rancangan anggrek Cyprus adalah keajaiban penciptaan yang lain. Rancangan bunganya memiliki bentuk berupa tiruan lebah betina, termasuk dalam hal ukurannya. Selain berbentuk sayap berwarna biru, rancangan anggrek ini memiliki bagian menyerupai bulu pada tubuh lebah betina. Di bawah sinar mentari, sayap lebah betina mejadi berwarna biru. Dan sama seperti pada anggrek Cyprus, tubuhnya juga diliputi bulu-bulu. Anggrek ini menyerupai lebah betina secara sempurna.
Di sini kita melihat satu lagi keajaiban penciptaan. Anggrek adalah tumbuhan. Anggrek tidak mempunyai mata untuk melihat dunia luar dan tidak memiliki otak untuk mencerna apa yang dilihatnya. Kenyataan bahwa satu tumbuhan dapat menyerupai makhluk hidup yang tak pernah ia lihat dan ia ketahui, dari sayap hingga bulunya, dan dari warna hingga baunya, adalah bukti bahwa Allah-lah yang menciptakan anggrek dan lebah sekaligus.
Harun Yahya
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Maa-idah, 5:8)
Allah-lah yang paling adil di antara yang adil. Neraca keadilan-Nya melingkupi keseluruhan alam semesta. Dia akan menegakkan keadilan di antara para hamba-Nya, di dunia dan di akhirat.
Allah, Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui, dan Maha Melihat, mengatur seluruh alam semesta dengan kebijaksanaan dan keadilan mutlak. Seluruh amal manusia sepanjang hidupnya akan ditimbang dalam neraca Kemahaadilan Allah. Allah menyatakan dalam Al Qur’an bahwa pelaku kejahatan takkan lolos tanpa hukuman atas dosa mereka, sebaliknya perkataan baik walau hanya sepatah akan diberi pahala:
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah, 99:7-8)
Kebaikan dan keburukan tidaklah sama di mata Allah, dan Dia berkuasa atas keduanya dengan keadilan mutlak. Tempat di mana keadilan mutlak Allah dapat disaksikan dengan jelas adalah akhirat. Allah pasti tidak pernah lupa tentang sesuatu pun, Dia-lah yang Maha Menepati janji. Setiap manusia, tanpa kecuali, akan mendapatkan balasan di akhirat atas segala perbuatannya di dunia. Mereka yang melakukan kejahatan akan dihukum, dan mereka yang beriman kepada Allah dan beramal shaleh akan menerima pahala terbaik dari-Nya.
“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya). (QS. An Naazi'aat, 79:37-41)
sumber : majalah insight
Harun Yahya
Kaum Luth pun telah mendustakan ancaman-ancaman (Nabinya). Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka)… (QS. Al Qamar, 54:33-34)
Wilayah Anatolia, dataran Mesopotamia, semenanjung Arabia dan benua Afrika telah menjadi saksi lahirnya beragam peradaban besar sejak dahulu kala. Sepanjang sejarah, Allah mengutus para Rasul untuk menyeru mereka mengikuti jalan-Nya. Kaum yang mengingkari para utusan tersebut, yang mencoba membunuh dan mengusir mereka, semuanya telah dihancurkan…
Salah satu peradaban ini ditemukan dalam wilayah batas negara Israel saat ini. Penduduk yang menetap di pesisir Laut Mati ini adalah kaum Luth. Al Qur’an mengabarkan bahwa hubungan kelamin sesama jenis sedemikian merajalela di kalangan mereka hingga belum pernah dijumpai hal serupa sebelumnya:
Ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa?" Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas. (QS. Asy Syu’araa’, 26:161-166)
Ketika Nabi Luth menyuruh mereka meninggalkan perilaku maksiat dan menyampaikan perintah Allah, mereka ingkar, dan menolaknya sebagai seorang Nabi dan melanjutkan perilaku menyimpang mereka. Sebagai balasannya, mereka dihancurkan dengan bencana mengenaskan.
Ketika membaca Perjanjian Lama, kitab suci umat Nasrani dan Yahudi, akan kita ketahui bahwa hal ini dilukiskan dengan istilah yang sama sebagaimana dalam Al Qur’an. Menurut Perjanjian Lama, tempat tinggal kaum berperilaku menyimpang ini adalah kota Sodom. Temuan purbakala hasil penggalian mengungkapkan, kota tersebut dibangun dekat Laut Mati, di sepanjang perbatasan Israel dan Yordania. Para arkeolog yang bekerja di wilayah tersebut menemukan bukti telah tejadinya bencana mengerikan. Kerusakan parah pada rangka manusia yang berhasil digali menandakan telah terjadinya gempa bumi dahsyat.
Al Qur’an meriwayatkan bahwa malaikat datang kepada Nabi Luth dan memperingatkan hal ini di malam sebelum terjadinya bencana:
Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang pun di antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?" Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi; yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (QS. Huud, 11:81-83)
Ungkapan"Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah" dalam segala kemungkinannya bermakna daerah tersebut hancur oleh gempa bumi dashyat. Menurut siaran BBC berjudul " Ilmuwan MengungkapTamatnya Riwayat Kota Sodom ", geolog asal Inggris, Graham Harris, termasuk ilmuwan yang menemukan bukti meyakinkan tentang hal ini. Menurutnya, Sodom dibangun di pesisir Laut Mati dan penduduknya berdagang aspal yang tersedia di wilayah tersebut. Zat hitam lengket ini di masa lalu digunakan sebagai pelapis tahan air pada perahu dan perekat bebatuan pada bangunan.
Daerah pemukiman yang tepat di pesisir Laut Mati ini, juga berdiri di atas dataran yang mudah guncang. Ini adalah titik bertemunya 2 lempengan tektonik yang bergerak berlawanan arah. Ini adalah zona gempa bumi! Lapisan lahar dan batu basal yang ditemukan selama penggalian adalah bukti terkuat telah terjadinya letusan gunung berapi dan gempa bumi di sini. Peristiwa yang digambarkan Al Qur’an dengan kalimat "Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi" besar kemungkinannya sebagai letusan gunung berapi. Peristiwa tersebut dilukiskan oleh ayat yang sama dalam kalimat "Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah" sangat mungkin merujuk pada pecahan dan penghancuran akibat gempa bumi.
Di bawah pesisir Laut Mati terdapat sejumlah besar timbunan kantung-kantung gas metana mudah terbakar. Gempa bumi pastilah telah mengguncangnya dan menjadikannya terbakar. Permukaan tanah lalu berubah menjadi pasir hanyut, dan longsor besar menenggelamkan kota tersebut ke dalam air.
Serangkaian percobaan ilmiah di Universitas Cambridge membenarkan teori ini. Para ilmuwan membangun tiruan tempat berdiamnya kaum Luth di laboratorium, dan mengguncangnya dengan gempa buatan. Sesuai perkiraan, dataran ini terbenam dan miniatur rumah tergelincir masuk dan
terkubur di dalamnya. Penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah ini mengungkap satu kenyataan penting: kaum Luth yang disebutkan Al Qur’an memang pernah hidup di masa lalu, dan diazab oleh bencana kiriman Allah akibat penyimpangannya. Semua bukti terjadinya bencana itu kini telah terungkap, dan sesuai benar dengan pemaparan Al Qur’an.
Begitulah, Letusan Dahsyat membinasakan mereka saat fajar tiba:
Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda. (QS. Al Hijr, 15:73-75)
sumber : majalah insight
Harun Yahya
Evolusionis pertama yang meneliti asal usul kehidupan di abad kedua puluh adalah pakar biologi Rusia, Alexander Oparin. Ia bertujuan menjelaskan bagaimana makhluk bersel satu paling pertama, yang menurut teori evolusi dianggap sebagai nenek moyang semua makhluk hidup, dapat terbentuk.
Pada tahun 1930-an, Oparin merumuskan sejumlah teori untuk menerangkan bagaimana sel paling pertama dapat muncul dari benda tak hidup melalui peristiwa alamiah tanpa sengaja, atau secara kebetulan. Namun, usahanya berakhir dengan kegagalan dan Oparin sendiri harus mengakui:
Sayangnya, asal-usul sel masih merupakan pertanyaan yang ternyata menjadi bagian paling gelap dari keseluruhan teori evolusi. (Alexander I. Oparin, Origin of Life, (1936) NewYork: Dover Publications, 1953 (Reprint), hlm.196.)
Para evolusionis setelah Oparin melakukan percobaan untuk menemukan penjelasan evolusionis tentang asal-usul kehidupan. Yang terkenal di antaranya dilakukan oleh ahli kimia Amerika, Stanley Miller, pada tahun 1953. Miller berhasil mendapatkan sedikit senyawa organik sederhana dengan mereaksikan gas-gas yang ia yakini terdapat pada atmosfer bumi purba.
Waktu itu, percobaan ini dianggap sebagai bukti ilmiah yang mendukung evolusi. Di kemudian hari, hal ini terbukti tidak benar. Penemuan berikutnya menunjukkan bahwa gas-gas yang digunakan dalam percobaan tersebut sangat berbeda dengan gas-gas pada atmosfer bumi purba. Miller sendiri akhirnya mengakui ketidakabsahan percobaannya.
Segala upaya evolusionis di abad kedua puluh untuk menjelaskan asal-usul kehidupan telah berakhir dengan kegagalan. Jeffrey Bada, profesor geokimia dan pendukung utama teori evolusi, mengakui kenyataan ini dalam majalah Earth edisi Februari 1998, yang termasuk di antara terbitan evolusionis terkemuka:
Kini saat kita meninggalkan abad kedua puluh, kita masih menghadapi masalah terbesar yang tidak terpecahkan yang kita punyai saat kita memasuki abad ke dua puluh: “Bagaimana kehidupan muncul pertama kali di bumi?” (Jeffrey Bada, “Origins”, Earth, February 1998, hlm. 40)
Penghalang terbesar bagi teori evolusi adalah struktur teramat kompleks pada sel hidup. Setiap makhluk hidup di bumi tersusun atas sel-sel berukuran sekitar seperseratus milimeter. Sejumlah makhluk hidup bahkan hanya terdiri atas satu sel. Namun organisme bersel satu ini pun memiliki susunan teramat kompleks. Mereka memiliki sistem sangat rumit agar tetap hidup, bahkan mesin pendorong kecil untuk bergerak.
Di masa Darwin, struktur kompleks sel belumlah diketahui. Dengan mikroskop sederhana waktu itu, sel terlihat menyerupai bercak-bercak kecil sederhana. Namun, mikroskop elektron canggih yang ditemukan sekitar pertengahan abad kedua puluh mengungkapkan betapa kompleks dan rapinya sebuah sel sesungguhnya. Mereka telah membuka tabir sebuah kerumitan dan keteraturan yang tidak mungkin dihasilkan oleh peristiwa kebetulan belaka.
Satu sel hidup terdiri dari ribuan bagian kecil yang bekerja secara serasi. Sekedar gambaran, dalam sel terdapat pusat pembangkit tenaga, pabrik canggih, bank data kompleks, sistem penyimpanan raksasa, pusat pengolahan modern, dan membran sel yang seolah dengan sadar mengatur apa saja yang keluar dan masuk sel. Agar sel tetap hidup, semua bagian ini harus ada pada saat bersamaan. Mustahil sistem rumit dan kompleks semacam ini dapat muncul sebagai hasil kebetulan.
Saat ini, laboratorium tercanggih sekalipun tidak mampu membuat satu sel hidup dari materi tak hidup. Hal ini benar-benar telah diakui sebagai kemustahilan; dan upaya untuk membuat sel-sel hidup dari materi tak hidup telah ditinggalkan.
Namun teori evolusi menklaim bahwa sistem ini, yang manusia dengan segala kecerdasan, ilmu, dan teknologinya tidak berhasil menirunya, muncul menjadi ada secara kebetulan. Sir Fred Hoyle, pakar matematika dan astronomi Inggris terkemuka, memaparkan kemustahilan ini dengan sebuah contoh:
Kemungkinan terbentuknya kehidupan tingkat tinggi secara kebetulan dapat disamakan dengan kemungkinan angin tornado yang ketika melintasi tempat pembuangan barang bekas, merakit pesawat Boeing 747 dari bahan-bahan yang ada.( "Hoyle on Evolution", Nature, Vol 294, November 12, 1981, hlm. 105.)
Harun Yahya
Adik-adik, tahukah kalian bahwa Allah telah menciptakan binatang istimewa yang hidup di padang pasir untuk melayani manusia yang ada di sana? Dialah unta, hewan yang sangat ajaib. Tidak heran jika Allah menyeru kita agar memperhatikan penciptaan unta dalam ayat berikut:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan.” (QS. Al-Ghaasyiyah, 88:17)
Jika kalian amati unta dengan baik, akan kalian saksikan bahwa setiap bagian tubuhnya adalah keajaiban penciptaan.
Unta dapat bertahan hidup hingga 8 hari pada suhu 50OC tanpa makan dan minum. Ketika menemukan sumber air, unta mampu meminum air sebanyak sepertiga berat badannya dalam waktu 10 menit. Ini berarti 130 liter dalam sekali minum. Jika dalam sehari kalian mampu meneguk 10 gelas air minum, misalnya, maka unta dapat meminum sekitar 120 gelas air dalam waktu 10 menit. Air ini disimpan dalam bentuk lemak pada punuk unta.
Kebanyakan makanan di gurun pasir adalah kering dan berduri. Namun pencernaan unta telah diciptakan sesuai dengan kondisi yang sulit ini. Gigi dan mulutnya telah dirancang untuk memungkinkannya memakan duri tajam dengan mudah. Perutnya juga memiliki desain khusus tersendiri sehingga cukup kuat untuk mencerna hampir semua tumbuhan gurun pasir.
Allah juga telah menciptakan sistem perlindungan khusus pada unta sehingga mampu bertahan terhadap badai pasir yang menyesakkan nafas dan membutakan mata. Kelopak mata unta melindungi matanya dari debu dan butiran pasir. Namun, kelopak mata ini juga tembus cahaya sehingga unta tetap dapat melihat meskipun matanya tertutup. Bulu mata yang panjang dan tebal khusus diciptakan untuk mencegah masuknya debu ke dalam matanya. Hidung unta juga memiliki bentuk khusus sehingga dapat menutup ketika badai pasir menerpa.
Unta takkan terperosok ke dalam pasir gurun sekalipun membawa muatan seberat ratusan kilogram. Ini karena kakinya telah diciptakan khusus untuk berjalan di atas pasir. Telapak kaki yang lebar menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, dan berfungsi seperti pada sepatu salju. Kaki yang panjang menjauhkan tubuhnya dari permukaan pasir yang panas membakar di bawahnya. Tubuh unta tertutupi oleh rambut lebat dan tebal. Ini melindunginya dari sengatan sinar matahari dan suhu padang pasir yang dingin membeku setelah matahari terbenam. Beberapa bagian tubuhnya tertutupi sejumlah lapisan kulit pelindung yang tebal. Lapisan-lapisan tebal ini ditempatkan di bagian-bagian tertentu yang bersentuhan dengan permukaan tanah saat ia duduk di pasir yang amat panas. Ini mencegah kulit unta agar tidak terbakar. Lapisan tebal kulit ini tidaklah tumbuh dan terbentuk perlahan-lahan; tapi unta memang terlahir demikian.
sumber : majalah insight