Berita Terbaru

You are browsing with label: Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan

Seorang sopir bus Muslim di London berhasil menyelamatkan nyawa seorang wanita dalam persalinan. Ia mengantar sang ibu bergegas ke rumah sakit setelah ia menunggu ambulans selama lebih dari 75 menit hingga tengah malam.

“Dia datang dan berkata ‘bayi’ dan ‘rumah sakit’ dan bernapas cepat dan berat,” kata Sajjad Shariff, Kamis (19/12), menceritakan kronologi kejadian.

Cerita dimulai ketika Shariff, 41 tahun, mengemudi di sepanjang jalan di Leytonstone sekitar jam 11 malam. Melihat Faye, seorang wanita hamil yang tampak sangat membutuhkan bantuan, ia berhenti dan mengajaknya masuk bus.

Wanita tersebut, 44 tahun, terpaksa sendirian ke rumah sakit setelah dia menunggu ambulans selama satu jam 15 menit.

Mengambil keputusan cepat, Shariff menghubungi “kode merah” (code red) yang memberitahu ruang kontrol darurat Transportasi London sebuah insiden yang mendesak dan meminta ambulans.

Para penumpang lainnya pun turun dari bus dengan hanya satu wanita, Bee Cole, tinggal untuk menawarkan bantuan.

“Rasanya salah untuk meninggalkan dia, itu dingin dan itu bukan tempat yang sangat bagus untuk melahirkan,” kata Cole, wanita berusia 27 tahun dari Leytonstone.

Tanpa tanda-tanda ambulans 30 menit kemudian, Shariff memutuskan untuk membawa wanita itu sendiri ke A&E di Rumah Sakit Whipps Cross.

Di rumah sakit, Faye melahirkan seorang bayi perempuan pukul 01:45. Ibu dan bayi dinyatakan dalam kondisi baik.

Pihak London Ambulance Service mencoba untuk membersihkan citranya.

“Informasi awal yang diberikan kepada ruang kontrol kami adalah bahwa usia kehamilan pasien sembilan minggu,” kata juru bicara London Ambulance Service berusaha memberikan klarifikasi.

“Baru dikoreksi dalam panggilan kedua pada 23:20, ketika dijelaskan dia hamil sembilan bulan… Sayangnya tidak ada ambulans yang tersedia… Kami mohon maaf atas kejadian ini..” [onislam/dd/YL/Islamedia]

sumber : islamedia

Kali ini kita akan bercerita tentang seorang laki-laki mulia dan memiliki peranan yang besar dalam sejarah Islam, seorang panglima Islam, serta kebanggaan suku Kurdi, ia adalah Shalahuddin Yusuf bin Najmuddin Ayyub bin Syadi atau yang lebih dikenal dengan Shalahuddin al-Ayyubi atau juga Saladin. Ia adalah seorang laki-laki yang mungkin sebanding dengan seribu laki-laki lainnya.

Asal dan Masa Pertumbuhannya

tikrit Shalahuddin al AyyubiShalahuddin al-Ayyubi adalah laki-laki dari kalangan ‘ajam (non-Arab), tidak seperti yang disangkakan oleh sebagian orang bahwa Shalahuddin adalah orang Arab, ia berasal dari suku Kurdi. Ia lahir pada tahun 1138 M di Kota Tikrit, Irak, kota yang terletak antara Baghdad dan Mosul. Ia melengkapi orang-orang besar dalam sejarah Islam yang bukan berasal dari bangsa Arab, seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Tirmidzi, dan lain-lain.

Karena suatu alasan, kelahiran Shalahuddin memaksa ayahnya untuk meninggalkan Tikrit sehingga sang ayah merasa kelahiran anaknya ini menyusahkan dan merugikannya. Namun kala itu ada orang yang menasihatinya, “Engkau tidak pernah tahu, bisa jadi anakmu ini akan menjadi seorang raja yang reputasinya sangat cemerlang.”

Dari Tikrit, keluarga Kurdi ini berpindah menuju Mosul. Sang ayah, Najmuddin Ayyub tinggal bersama seorang pemimpin besar lainnya yakni Imaduddin az-Zanki. Imaduddin az-Zanki memuliakan keluarga ini, dan Shalahuddin pun tumbuh di lingkungan yang penuh keberkahan dan kerabat yang terhormat. Di lingkungan barunya dia belajar menunggang kuda, menggunakan senjata, dan tumbuh dalam lingkungan yang sangat mencintai jihad. Di tempat ini juga Shalahuddin kecil mulai mempelajari Alquran, menghafal hadis-hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mempelajari bahasa dan sastra Arab, dan ilmu-ilmu lainnya.

Diangkat Menjadi Mentri di Mesir

Sebelum kedatangan Shalahuddin al-Ayyubi, Mesir merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Syiah, Daulah Fathimiyah. Kemudian pada masa berikutnya Dinasti Fathimiyah yang berjalan stabil mulai digoncang pergolakan di dalam negerinya. Orang-orang Turki, Sudan, dan Maroko menginginkan adanya revolusi. Saat itu Nuruddin Mahmud, paman Shalahuddin, melihat sebuah peluang untuk menaklukkan kerajaan Syiah ini, ia berpandangan penaklukkan Daulah Fathimiyyah adalah jalan lapang untuk membebaskan Jerusalem dari kekuasaan Pasukan Salib.

Nuruddin benar-benar merealisasikan cita-citanya, ia mengirim pasukan dari Damaskus yang dipimpin oleh Asaduddin Syirkuh untuk membantu keponakannya, Shalahuddin al-Ayyubi, di Mesir. Mengetahui kedatangan pasukan besar ini, sebagian Pasukan Salib yang berada di Mesir pun lari kocar-kacir sehingga yang dihadapi oleh Asaduddin dan Shalahuddin hanyalah orang-orang Fathimyah saja. Daulah Fathimiyah berhasil dihancurkan dan Shalahuddin diangkat menjadi mentri di wilayah Mesir. Namun tidak lama menjabat sebagai menteri di Mesir, dua bulan kemudian Shalahuddin diangkat sebagai wakil dari Khalifah Dinasti Ayyubiyah.

Selama dua bulan memerintah Mesir, Shalahuddin membuat kebijakan-kebijakan progresif yang visioner. Ia membangun dua sekolah besar berdasarkan madzhab Ahlussunnah wal Jamaah. Hal ini ia tujukan untuk memberantas pemikiran Syiah yang bercokol sekian lama di tanah Mesir. Hasilnya bisa kita rasakan hingga saat ini, Mesir menjadi salah satu negeri pilar dakwah Ahlussunnah wal Jamaah atau Sunni. Kebijakan lainnya yang ia lakukan adalah mengganti penyebutan nama-nama khalifah Fathimiyah dengan nama-nama khalifah Abbasiyah dalam khutbah Jumat.

Menaklukkan Jerusalem

Persiapan Shalahuddin untuk menggempur Pasukan Salib di Jerusalem benar-benar matang. Ia menggabungkan persiapan keimanan (non-materi) dan persiapan materi yang luar biasa. Persiapan keimanan ia bangun dengan membersihkan akidah Syiah bathiniyah dari dada-dada kaum muslimin dengan membangun madrasah dan menyemarakkakn dakwah, persatuan dan kesatuan umat ditanamkan dan dibangkitkan kesadaran mereka menghadapi Pasukan Salib. Dengan kampanyenya ini ia berhasil menyatukan penduduk Syam, Irak, Yaman, Hijaz, dan Maroko di bawah satu komando. Dari persiapan non-materi ini terbentuklah sebuah pasukan dengan cita-cita yang sama dan memiliki landasan keimanan yang kokoh.

crusade 300x445 Shalahuddin al AyyubiDari segi fisik Shalahuddin mengadakan pembangunan makas militer, benteng-benteng perbatasan, menambah jumlah pasukan, memperbaiki kapal-kapal perang, membangun rumah sakit, dll.

Pada tahun 580 H, Shalahuddin menderita penyakit yang cukup berat, namun dari situ tekadnya untuk membebaskan Jerusalem semakin membara. Ia bertekad apabila sembuh dari sakitnya, ia akan menaklukkan Pasukan Salib di Jerusalem, membersihkan tanah para nabi tersebut dari kesyirikan trinitas.

Dengan karunia Allah, Shalahuddin pun sembuh dari sakitnya. Ia mulai mewujudkan janjinya untuk membebaskan Jerusalem. Pembebasan Jerusalem bukanlah hal yang mudah, Shalahuddin dan pasukannya harus menghadapi Pasukan Salib di Hathin terlebih dahulu, perang ini dinamakan Perang Hathin, perang besar sebagai pembuka untuk menaklukkan Jerusalem. Dalam perang tersebut kaum muslimin berkekuatan 63.000 pasukan yang terdiri dari para ulama dan orang-orang shaleh, mereka berhasil membunuh 30000 Pasukan Salib dan menawan 30000 lainnya.

Setelah menguras energy di Hathin, akhirnya kaum muslimin tiba di al-Quds, Jerusalem, dengan jumlah pasukan yang besar tentara-tentara Allah ini mengepung kota suci itu. Perang pun berkecamuk, Pasukan Salib sekuat tenaga mempertahankan diri, beberapa pemimpin muslim pun menemui syahid mereka –insya Allah- dalam peperangan ini. Melihat keadaan ini, kaum muslimin semakin bertambah semangat untuk segera menaklukkan Pasukan Salib.

Untuk memancing emosi kaum muslimin, Pasukan Salib memancangkan salib besar di atas Kubatu Shakhrakh. Shalahuddin dan beberapa pasukannya segera bergerak cepat ke sisi terdekat dengan Kubbatu Shakhrakh untuk menghentikan kelancangan Pasukan Salib. Kemudian kaum muslimin berhasil menjatuhkan dan membakar salib tersebut. Setelah itu, jundullah menghancurkan menara-menara dan benteng-benteng al-Quds.

Pasukan Salib mulai terpojok, merek tercerai-berai, dan mengajak berunding untuk menyerah. Namun Shalahuddin menjawab, “Aku tidak akan menyisakan seorang pun dari kaum Nasrani, sebagaimana mereka dahulu tidak menyisakan seorang pun dari umat Islam (ketika menaklukkan Jerusalem)”. Namun pimpinan Pasukan Salib, Balian bin Bazran, mengancam “Jika kaum muslimin tidak mau menjamin keamanan kami, maka kami akan bunuh semua tahanan dari kalangan umat Islam yang jumlahnya hampir mencapai 4000 orang, kami juga akan membunuh anak-anak dan istri-istri kami, menghancurkan bangunan-bangunan, membakar harta benda, menghancurkan Kubatu Shakhrakh, membakar apapun yang bisa kami bakar, dan setelah itu kami akan hadapi kalian sampai darah penghabisan! Satu orang dari kami akan membunuh satu orang dari kalian! Kebaikan apalagi yang bisa engkau harapkan!” Inilah ancaman yang diberikan Pasukan Salib kepada Shalahuddin dan pasukannya.
dome of the rock Shalahuddin al Ayyubi

Dome of The Rock atau Kubatu Shakhrakh

Shalahuddin pun mendengarkan dan menuruti kehendak Pasukan Salib dengan syarat setiap laki-laki dari mereka membayar 10 dinar, untuk perempuan 5 dinar, dan anak-anak 2 dinar. Pasukan Salib pergi meninggalkan Jerusalem dengan tertunduk dan hina. Kaum muslimin berhasil membebaskan kota suci ini untuk kedua kalinya.

Shalahuddin memasuki Jerusalem pada hari Jumat 27 Rajab 583 H / 2 Oktober 1187, kota tersebut kembali ke pangkuan umat Islam setelah selama 88 tahun dikuasai oleh orang-orang Nasrani. Kemudian ia mengeluarkan salib-salib yang terdapat di Masjid al-Aqsha, membersihkannya dari segala najis dan kotoran, dan mengembalikan kehormatan masjid tersebut.
al Aqsha Shalahuddin al Ayyubi

Masjid al-Aqsha

Wafatnya Sang Pahlawan

Sebagaimana manusia sebelumnya, baik dari kalangan nabi, rasul, ulama, panglima perang dan yang lainnya, Shalahuddin pun wafat meninggalkan dunia yang fana ini. Ia wafat pada usia 55 tahun, pada 16 Shafar 589 H bertepatan dengan 21 Febuari 1193 di Kota Damaskus. Ia meninggal karena mengalami sakit demam selama 12 hari. Orang-orang ramai menyalati jenazahnya, anak-anaknya Ali, Utsman, dan Ghazi turut hadir menghantarkan sang ayah ke peristirahatannya. Semoga Allah meridhai, merahmati, dan  membalas jasa-jasa engkau wahai pahlawan Islam, sang pembebas Jerusalem.

Sumber:

Shalahuddin al-Ayyubi Bathalu al-Hathin oleh Abdullah Nashir Unwan
Shalahuddin al-Ayyubi oleh Basim al-Usaili
Shalahuddin al-Ayyubi oleh Abu al-Hasan an-Nadawi
Islamstroy.com

Ditulis oleh Nurfitri Hadi
Artikel www.KisahMuslim.com

Dalam sejarah, Islam pernah menaklukkan benua Eropa. Siapa sangka salah satu dari Panglima Perang saat itu adalah seorang pemuda yang sangat saleh, berusia 21 tahun, yang bernama Sultan Muhammad Al Fatih (30 Maret 1432 – 3 Mei 1481) . Ia merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun.

Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu' setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di 'Ain Al-Jalut melawan tentara Mongol).

Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambul (Islam keseluruhannya) . Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.

Diceritakan bahwa tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh & separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajjud sejak baligh. Hanya Sulthan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan solat wajib, tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.

Kejayaan dan kesuksesan hidup ia telah raih di usia yang begitu muda. Ia-pun dikenang jutaan manusia sepanjang abad. Harum nama Sultan Al Fatih diperoleh berkat keshalehan, keberanian dan kemuliaan akhlaknya. Sebagai jenderal beliau memimpin laskar islam menaklukkan benteng terkuat imperium Byzantium , Konstantinopel. Kota ini diubahnya menjadi kota Istambul. Dari sini beliau menebarkan kasih sayang islam di bumi eropa.

Apa rahasia dibalik semua kesuksesan beliau? Ternyata rahasianya beliau sangat kuat shalat malamnya yaitu tahajud. Bukankah Rasulullah saw  SAW menegakkan shalat tahajud sepanjang malam dan setiap hari? Bukankah beliau Rasulullah saw  SAW shalat tahajud merupakan kewajiban yang tak bisa beliau tinggalkan dalam setiap perjuanganya.

Jika anda bertanya, apakah benar Muhammad Al Fatih sudah melakukan tindakan besar yang megubah sejarah peradaban dunia? Ya, dalam sejarah, hal ini tidak aneh. Bukankah sahabat Rasulullah saw  SAW bernama Usamah juga menjadi panglima perang dalam usia 18 tahun. Sementara yang menjadi prajuritnya adalah Umar bin Khatab sahabat Rasulullah saw  SAW yang waktu itu sudah tua. Ini menunjukkan betapa kualitas keimanan dan kekuatan ruhani Usamah menjadi salah satu ukuran yang dipertimbangkan Rasulullah saw  SAW ketika menetapkan Usamah memimpin ekspedisi militer menghadapi kekuatan super power Romawi?

Namun Sang Pedang Malam, orang asia bernama Muhammad Al Fatih merontokkan super power Romawi pada 1453, agak unik. Beliau ahli shalat malam (tahajud), ahli qiyamul lail. Beliau selau kontak dengan energi terbesar di alam semesta ini, Allah SWT. Beliau selalu taqarrub, mendekatkan diri kepada Allah SWT, Pemilik dan Penguasa Tunggal Alam semesta.

Sejak kecil  Sultan Muhammad Al Fatih dididik oleh seorang wali. Beliau tumbuh menjadi remaja yang memiliki kepribadian unggul. Beliau jadi Sultan, dalam usia 19 tahun menggantikan sang ayah.

Bagaimana sifat Sultan Muhammad Al Fatih sehingga beliau mampu memetik keberhasilan dalam hidupnya dengan sangat efektif, merebut benteng Konstantinopel yang kokoh itu. “sifatnya tenang, berani, sabar menanggung penderitaan, tegas dalam membuat keputusan dan mempunyai kemampuan mengawasi diri (self control) yang luar biasa. Kemampuanya dalam memimpin dan mengatur pemerintahan sangat menonjol.”

Sultan Muhammad Al Fatih sangat tegas terhadap musuh. Namun, lembut qolbunya bagai selembar sutra dalam menghadapi rakyat yang dipimpinnya. Kebiasaan Sultan Muhammad Al Fatih, unik. Beliau selalu berkeliling di malam hari, memeriksa kondisi teman dan rakyatnya. Sengaja beliau berkeliling untuk memastikan agar rakyat dan kawan-kawanya menegakkan shalat malam dan qiyamullail.

Qiyamul lail, shalat tahajud, inilah senjata utama Muhammad Al Fatih dalam mengarungi kehidupan di dunia yang fana ini. Inilah Pedang Malam, yang selalu diasahnya dengan tulus ikhlas dan khusuk, ditegakkan setiap malam. Dengan pedang malam ini timbul energi yang luar biasa dari pasukan Muhammad Al Fatih. Sjarah mencatat Muhammad Al Fatih yang baru berusia 21 tahun berhasil menggapai sukses besar, menerobos benteng Konstantinopel, setelah dikepung beberapa bulan maka takluklah Konstantinopel.

Suatu hari timbul soal ketika pasukan islam hendak melaksanakan shalat jum’at yang pertama kali di kota itu.

“Siapakah yang layak menjadi imam shalat jum’at?” tak ada jawaban. Tak ada yang berani yang menawarkan diri ! lalu Muhammad Al Fatih tegak berdiri. Beliau meminta kepada seluruh rakyatnya untuk bangun berdiri.

Kemudian beliau bertanya. “ Siapakah diantara kalian yang sejak remaja, sejak akhil baligh hingga hari ini pernah meninggalkan meninggalkan shalat wajin lima waktu, silakan duduk!!” Subhanalloh……!!! Maha suci Allah ! tak seorangpun pasukan islam yang duduk. Semua tegak berdiri. Apa artinya? Itu berarti, tentara islam pimpinan Muhammad Al Fatih sejak masa remaja mereka hingga hari ini, tak seorangpun yang meninggalkan shalat fardhu. Tak sekalipun mereka melalaikan shalat fardhu. Luar biasa…..!!!!! !

Lalu Muhammad Al Fatih kembali bertanya: “ Siapa diantara kalian yang sejak baligh dahulu hingga hari ini pernah meninggalkan shalat sunah rawatib? Kalau ada yang pernah meninggalkan shalat sunah sekali saja silakan duduk!!!”. Sebagian lainya segera duduk. Artinya, pasuka islam sejak remaja mereka ada yang teguh hati, tidak pernah meninggalkan shalat sunah setelah maghrib, dua roka’at sebelu shubuh dan shalat rowatib lainaya. Namun ada yang pernah meninggalkanya. Betapa kualitas karakter dan keimanan mereka sebagai muslim sungguh bernilai tinggi, sungguh jujur, pasukan islam Al Fatih.

Dengan mengedarkan matanya ke seluruh rakyat dan pasukanya Muammad Al Fatih kembali berseru lalu bertanya: “ Siapa diantara kalian yang sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah meninggalkan shalat tahajud di kesunyian malam? Yang pernah meninggalkan atau kosong satu malam saja, silakan duduk!!”

Apa yang terjadi…???? Terlukislah pemandangan yang menakjubkan sejarawan barat dan timur. Semua yang hadir dengan cepat duduk!!” Hanya ada seorang saja yang tetap tegak berdiri. Siapakah dia??? dialah, Sultan Muhammad Al Fatih, sang penakluk benteng super power Byzantium Konstantinopel. Beliaulah yang pantas menjadi imam shalat jumat hari itu. Karena hanya Al Fatih seorang yang sejak remaja selalu mengisi butir-butir malam sunyinya dengan bersujud kepada Allah SWT, tidak pernah kosong/absen semalampun.

Dalam sejarah ditulis, bahwa pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di kota Konstantinopel pada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M. Di hadapan tentaranya, Sulthan Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah Subhana Wa Ta'ala. Dia juga membacakan ayat-ayat Al-Qur'an mengenainya serta hadis Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tentang pembukaan kota Konstantinopel. Ini semua memberikan semangat yang tinggi pada bala tentera dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada Allah Subhana Wa Ta'ala.

Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium di sana. Takbir "Allahu Akbar, Allahu Akbar!" terus membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri di hadapan Allah Subhana Wa Ta'ala. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.

Sejak abad kedelapan sahabat Rasulullah saw  berusaha merebut benteng ini. Salah satunya Abu Ayyub Al Anshari namun gagal. Baru setelah enam abad kemudian benteng itu berhasil direbut dibawah pimpinan Muhammad Al Fatih.Karena jasanya inilah beliau diberi gelar Al Fatih (sang pembuka) yaitu membuka kota Byzantium yang dulunya adalah Konstantinopel. Beliau adalah seorang pemberani, ahli strategi militer, juga istiqomah dalam shalat tahajudnya.

Itulah sebuah kisah sejarah yang sungguh indah dalam bungkai ketakwaan kepada Allah SWT. Kisah Pedang Malam yang merupakan rahasia sukses dari seorang pribadi penggubah sejarah, bernama Muhammad Al Fatih, orang asia asal Turki, yang baru berusia 21 tahun. Shalat Tahajud merupakan modal yang sangat penting untuk membangun kekuatan ruhiyah dalam kesuksesan Al Fatih dikemudian hari. Sehingga islam jaya, berpendar-pendar cahayanya selama 500 tahun di bumi eropa sejak abad ke-15. Semuanya berasal dari Pedang Malam Al Fatih yang amat begitu luar biasa.

Keberadaan Muhammad Al-Fatih telah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].

Dalam hadist lain diriwayatkan, :”Aku mendengar baginda Rasulullah S.A.W mengatakan seorang lelaki soleh akan dikuburkan di bawah tembok tersebut & aku juga ingin mendengar derapan tapak kaki kuda yang membawa sebaik-baik raja yang mana dia akan memimpin sebaik-baik tentara seperti yang telah diisyaratkan oleh baginda" (Abu Ayyub al-Anshari)

Maasyaa Allah, Luar biasa……Sultan Muhammad Al Fatih (Sang Pembuka)……!!!!

Ya Allah, aku bermohon pada-Mu agar Engkau jadikan kami dan sahabat kami semua yang membaca artikel ini semua, menjadi ahli Tahajjud, ahli Qiyamul lail, seperti halnya Rasulullah dan Keluarganya, sahabatnya dan seperti Si Pedang Malam, Sultan Muhammad Al Fatih. Amiin

sumber : http://www.daarulmuwahhid.org/dm/index.php/artikel/kisahteladan/216-kisah-ahli-tahajud-kisah-pedang-malam-al-fatih-sang-pembuka

Perizinan terkait jilbab bagi polisi wanita (polwan) menemui titik terang. Setelah berbulan-bulan terkatung tanpa aturan yang tidak juga dituangkan dalam Peraturan Kapolri (Perkap), Korps Bhayangkara akhirnya memberikan keleluasaan bagi polwan untuk berhijab.

Kapolri Jenderal Sutarman, di Gedung Rupatama Mabes Polri menegaskan, berpakaian menutup aurat merupakan hak setiap manusia. Atas landasan ini, Sutarman memberikan restu kepada seluruh Polwan untuk berjilbab, tanpa perlu menunggu Perkap darinya.

"Jilbab itu hak asasi seseorang. Saya sudah sampaikan pada anggota, yang punya jilbab silakan gunakan," ujar Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/11).

Jenderal bintang empat ini mengatakan, polwan tak perlu pusing memikirkan akan adanya teguran kepada mereka bila nekat berdinas menggunakan jilbab. Ia menekankan, bagi polwan yang hendak berjilbab dapat membeli dan memilih hijabnya sendiri untuk kemudian menggunakannya saat berdinas.

Pasalnya, untuk tahun ini Polri belum dapat mengangarkan dana untuk penyediaan jilbab. Sehingga bila sampai ada dana yang tersalurkan untuk jilbab dari anggaran yang tak seharusnya tentu akan menyalahi aturan.
"Mulai besok, polwan boleh berjilbab tapi dengan catatan model dan warna yang mereka pilih harus sama dengan jilbab yang dikenakan polwan di Polda Aceh, ya," kata Sutarman.
Seperti diketahui, polemik penggunaan jilbab belum juga menelurkan solusi. Meski Kapolri sebelumnya Jenderal Timur Pradopo mengijinkan polwan untuk berjilbab, tetapi dia belum kunjung mengeluarkan Perkap yang membuat polwan gamang.

sumber : http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/11/19/mwi0w5-kapolri-mulai-besok-polwan-silakan-berjilbab

Muhammadiyah akan meluncurkan TV Muhammadiyah (TvMu) bertepatan dengan Milad 101 Muhammadiyah, Senin (18/11/2013). Launching TvMu, akan dilakukan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Menteri Komunikasi & Komunikasi Tifatul Sembiring, dan akan dihadiri para Ketua Ormas Islam dan Pimpinan Muhammadiyah, serta Duta Besar Negara Tetangga.

Ketua Umum PP MuhammadiyahProf. Din Syamsuddin, M.A.saat jumpa pers menyatakan, pendirian TV Muhammadiyah ini bukan tiba-tiba. Berdirinya TvMu sudah dirintis sejak lama, meski eksekusinya baru terjadi sekarang.

“Dulu mantan Menteri Komunikasi dan Informasi Sofyan Jalil pernah menyarankan Muhammadiyah agar bersabar mendaftarkan untuk memperoleh izin mendirikan TV digital. Sementara izin untuk memiliki frekuensi stasiun TV sudah habis. Muhammadiyah tidak dapat memperolehnya. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk sementara berada pada jalur streaming satelit yang diharapkan pada waktunya menjadi TV digital. Pengajuan TV digital ini sudah disampaikan langsung kepada Menkoninfo Tifatul Sembiring pada saat acara penandatanganan MoU Menkoninfo dengan PP Muhammadiyah beberapa waktu yang lalu,”ujar Din.

Diungkapkan Din, TV Muhammadiyah dengan moto “Cerdas Mencerahkan”sesuai dengan watak gerakan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah pencerahan dan juga ikut mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai amanat konstitusi.

Din berharap agar TV-TV lain bisa bermitra dengan TV Muhammadiyah. Selain itu, kepada masyarakat, terkhusus warga muhammadiyah agar segera memirsa TV Muhammadiyah yang untuk sementara tayang enam jam dengan cara looping selama satu hari.

Press ConferenceTV Muhammadiyah hari ini dipimpin langsungProf. Din Syamsuddin,M.A. didampingi Prof. Dadang Kahmad (Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pustaka dan Informatika), dan Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed. (Sekretaris PP Muhammadiyah). Beberapa Pengurus MPI (Majelis Pustaka & Informasi) seperti Wakil Ketua MPI Eddy Kuscahyanto,serta oleh tenaga handal dari anggota Muhammadiyahlainnya juga turut mendampingi Ketua Umum.

“Pada waktunya nanti, pendukung lainnya, bisa jadi akan mengalami penambahan,direkrut dari aktivis Muhammadiyah atau perekrutan secara umum,”tutup Din.(muhammadiyah.or.id).



Penggunaan jilbab di Turki semakin meluas. Setelah PNS diperbolehkan berjilbab, kini pengadilan tinggi Turki mencabut larangan pemakaian jilbab bagi pengacara perempuan. Dengan aturan baru itu, pengacara muslimah memiliki hak mendaftar di Asosiasi Pengacara Turki (TBB) dengan foto mengenakan jilbab. 

"Pembatasan (hak) ini tidak bertentangan dengan semangat konstitusi, republik sekuler dan masyarakat demokrasi berdasarkan konstitusi," ujar pengadilan seperti dilaporkan Hurriyet Daily News, Senin (11/11). 

Seperti diberitakan ROL, Rabu (13/11), isu ini mengemuka setelah seorang pengacara berjilbab mengajukan gugatan karena mendapatkan diskriminasi atas agamanya saat mendaftar ke asosiasi. Dia diminta untuk menyerahkan foto tanpa mengenakan jilbab sesuai dengan dengan aturan di asosiasi. 

Pengadilan tinggi justru membalik aturan itu. Dengan mengutip konvensi konstitusi dan internasional di Turki, Dewan Majelis Negara ke Delapan menyatakan hak itu seharusnya tidak dibatasi aturan yang bertentangan dengan konstitusi. 

Menurut pengadilan, asosiasi pengacara melanggar hak untuk bekerja dan begitu juga dengan kebebasan beragama. Pengadilan memutuskan foto pengacara dalam lisensinya wajib menunjukkan identitas mereka dan harus memudahkan mereka untuk dikenali. 

Pengacara perempuan akan diizinkan memasang foto dalam kartu identitas mereka dengan mengenakan jilbab yang tidak menutupi wajah, dahi dan dagu. 

Sebelum keputusan ini dibuat, pengacara perempuan berjilbab di negara dengan mayoritas Muslim itu tidak diizinkan masuk ke pengadilan. Untuk pertama kalinya, pengacara berjilbab boleh menginjakkan kaki mereka di pengadilan Januari lalu. 

Setelah kudeta militer pada 1980, penggunaan jilbab dilarang di gedung publik, universitas, sekolah dan institusi pemerintah. Pada 2008, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) mengubah konstitusi yang melarang penggunaan jilbab di universitas. Pada November 2012, Turki mencabut aturan larangan jilbab di sekolah untuk tahun ajaran 2013-2014. 

September lalu, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mencabut larangan itu di institusi pemerintah. Kecuali untuk hakim, jaksa, polisi dan tentara sesuai dengan amandemen ke lima. [AM/Rol/bersamadakwah]

sumber : http://www.bersamadakwah.com/2013/11/alhamdulillah-pengadilan-turki-cabut.html

Di Belanda, terdapat empat kota konsentrasi komunitas muslim, yakni Amsterdam, Utrecht, Rotterdam dan Den Haag. Amsterdam menduduki peringkat pertama dengan presentasi muslim mencapai 17 persen dari total populasi kota. Sebuah presentasi yang besar jika dibanding secara nasional dimana muslimin hanya mengambil bagian 5 persen dari demografi negeri kincir angin itu.
Namun tak hanya di ibu kota Amsterdam, geliat muslim Belanda juga sangat ketara di kota Utrecht. Kota terbesar keempat Belanda ini merupakan rumah bagi sekitar 45 ribu muslimin atau sekitar 14 persen dari total penduduk Kota. Menurut laman Euro-Islam, kegiatan ataupun aktivitas muslimin Belanda banyak terjadi di Utrecht, selain di ibukota Amsterdam.
Komunitas muslim Utrecht banyak berada di kawasan para imigran. Mengingat mereka memang para pendatang meski tak sedikit jumlah muslim dari kalangan warga asli Belanda. Jika menilik sejarah Islam di Belanda, Islam datang bersama dengan imigran asal Indonesia di tahun 1945. Sebagian mereka merupakan mantan tentara KNIL. Jumlah muslimin diantara mereka sekitar seribu orang.
Namun imigran Indonesia tersebut tak banyak mengambil andil dalam pembentukan awal komunitas muslim di Belanda. Komunitas muslim baru mulai terlihat ketika datang para imigran asal Suriname. Jumlah mereka terus meningkat sejak datang pertama kali di tahun 1960an yang hanya 5 ribu orang. Hingga tahun 1980an, jumlah mereka telah mencapai 30 ribu orang.
Komunitas muslim pun terbentuk dari para imigran Suriname dan Indonesia. Kemudian dalam perkembangannya datang para imigran asal Timur Tengah yang ikut meramaikan etnis muslim di negara kerajaan tersebut. Mereka berasal dari Turki, Maroko, Tunisia dan negara Timur Tengah lain.
Saat ini muslimin Utrecht dapat berbaur dengan baik. Mereka membentuk komunitas namun bersosial dengan masyarakat umum. Kehadiran mereka pun sedikit demi sedikit diterima meski sebagai kelompok minoritas. Mengutip dari RNW, kawasan tempat tinggal muslim digambarkan sebagai tempat banyak imigran tinggal. Disana banyak ditemui toko Turki ataupun Maroko yang menjual aneka kebutuhan sehari-hari. Suasana Islam disana pun sangat kental.
Banyak pula masjid berdiri di Kota Utrecht. Tak jelas berapa jumlah masjid di kota pusat keagamaan Belanda itu. Namun di seluruh negeri kincir angin saja ada sekitar 400 masjid berdiri. Beberapa masjid di Utrecht diantaranya Masjid Abi Bakr Assadik, Masjid-ul-Aksa, Masjid Alfath, Masjid Assouna, Masjid Omer Alfarok, Masjid Sayidina Ibrahim, Masjid Ulu, Masdjied Anwar-E-Qoeba, dan masih banyak lain.
Di kota pelajar lokasi universitas terbesar Belanda Utrecht University tersebut, muslimin bahkan boleh mengumandangkan adzan. Hanya saja, adzan boleh menggunakan pengeras suara saat hari siang saja. Tak hanya itu, pernah ada pula kabar bahwa masjid-masjid di Utrecht membuka pondok-pondok pesantren.
Muslim Utrecht juga aktif menyuarakan dakwan Islam. Mereka juga tak segan menentang hal yang bertentangan dengan syariat. Seperti kasus penutupan poster di jalanan yang menampilkan foto wanita berpakaian seronok. Isu yang mencuat tahun lalu itu makin menunjukkan eksistensi muslimin di kota pusat budaya Belanda itu.
Selain itu, muslimin juga memiliki wakil di dewan parlemen. Para politisi muslim itulah yang terus membela kepentingan dan hak-hak minoritas muslim. Mengingat banyaknya hak muslimin yang seringkali diabaikan pemerintah karena berasal dari kelompok minoritas. Kendati demikian, secara umum pemerintah Belanda menghormati hak beragama. Apalagi Belanda menganut paham pemisahan gereja dengan negara, yakni agama dipisahkan dari pemerintah. Hal tersebut pun berdampak baik sebagai penyanggah larangan beragama bagi muslimin.

Komunitas Muslim Indonesia
Di Kota Utrecht, terdapat komunitas muslim asal Indonesia yang sangat aktif mengadakan beragam kegiatan. Kehadiran mereka juga makin menambah warna komunitas muslim Utrecht. Stichting Generasi Baru (SGB), demikian nama komunitas muslim Indonesia tersebut.
SGB berbentuk sebuah yayasan yang terdiri dari komunitas muslim Indonesia yang tinggal di Utrecht. Peran SGB bahkan menjadi Islamic Center di Utrecht. Mereka juga memiliki sebuah masjid yang menjadi pusat aktivitas keagamaan. Lokasinya berada di De Bazelstraat 31, Utrecht.
Banyak kegiatan yang dihelat SGB. Pesertanya pun bukan hanya muslim Indonesia, namun juga muslim Utrecht secara umum, bahkan kota-kota lain di Belanda. Salah satu event yang paling besar yakni saat hari raya. SGB biasa menjadi tuan rumah perayaan lebaran. Idul fitri tahun lalu misalnya. SGB merayakan lebaran bersama sekitar 180 muslimin dari beragam etnis yang ada di Utrecht. (republika/ded/dakwatuna)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/05/41696/geliat-islam-di-kota-utrecht-belanda/#ixzz2kPxIJDBb 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook