You are browsing with label:
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan
Motivasi
1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.
2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.
4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.
5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu. Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.
6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.
7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.
8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.
9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan
10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.
11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.
ﻓﺒﺄﻱ ﺍﻻﺀ ﺭﺑﻜﻤﺎ ﺗﻜﺬﺑﺎﻥ
(Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustai ??)
Maka bersyukurlah..
Alhamdulillahi Rabbil’alamiin..
sumber : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=254446518055277&set=a.105120099654587.12456.105046976328566&type=1
Motivasi
Di
dalam sebuah lingkup kerja, mungkin Anda pernah menemukan beberapa
karyawan yang sudah bertahun-tahun bekerja namun posisinya selalu sama
dengan pertama kali masuk kerja – atau perubahan tidak signifikan. Lalu
suatu kali, ada karyawan baru yang masuk ke perusahaan dan dalam waktu
beberapa tahun, ia menempati posisi yang lebih dari karyawan lama.
Karyawan lama mungkin merasa kesal dengan prestasi karyawan baru. Tapi
apakah ia tahu apa proses yang sudah dialami oleh si karyawan baru agar
posisinya bisa lebih darinya?
Terkadang manusia merasa aman dan cukup puas ‘ah, saya sih enaknya seperti ini saja’ dengan posisinya sekarang. Jika ada orang lain yang dengan cepat dapat menempati sebuah posisi di atas posisinya, manusia tidak akan suka tanpa mau proses yang dihadapi si orang lain. Mungkin diantara mereka ada yang takut untuk keluar dari pekerjaan yang sekarang dan enggan mencari pekerjaan baru di luar, dengan alasan takut tidak mendapatkan pekerjaan atau pekerjaan yang baru tidak akan sebaik pekerjaan yang sekarang. Mereka takut mengambil resiko yang berada di luar zona nyamannya.
Apa itu zona nyaman (comfort zone)? Menurut Alasdair White (2008), zona nyaman adalah aktivitas mental dimana seseorang menjaga dirinya dari rasa cemas dengan menggunakan perilaku-perilaku untuk menciptakan performa yang stabil, dan biasanya tidak ada keinginan untuk mengambil resiko. Zona nyaman ini sulit diukur karena zona nyaman setiap orang itu berbeda. Dalam kasus di atas, orang tidak mau keluar dari zona nyaman karena mereka takut untuk mengalami kegagalan sehingga mereka memilih berada di dalam zona dan tidak beranjak kemana-mana.
Zona nyaman bisa diperluas dengan pengalaman baru walau terkadang prosesnya tidak mudah dan mungkin menyakitkan. Orang harus merasakan jatuh dan bangun dahulu untuk memperluas zona ini. Misalnya ketika seseorang memutuskan untuk resign dari pekerjaan sebelumnya, lalu mencoba mengambil pekerjaan lain yang harus dibangun dari awal lagi. Contoh lain berdasarkan pengalaman saya bekerja sebagai guru anak berkebutuhan khusus, awalnya saya takut untuk mengajarkan tiga anak berkebutuhan khusus sekaligus dengan diagnosis yang berbeda karena saya takut suasana jadi chaos, anak tantrum, proses belajar berantakan, dan materi tidak tersampaikan. Namun ketika saya mencoba dan berhasil, saya jadi mengetahui bahwa saya mampu mengatasi ketiga anak tersebut dan bisa memegang kendali pada proses belajarnya. Mungkin jika saya takut dan tidak mau mencoba, saya tidak pernah tahu kemampuan saya.
Banyak orang yang stuck dalam sebuah pekerjaan karena takut keluar dari zona nyamannya. Zona nyaman itu kelihatannya baik namun sebenarnya berbahaya. Perhatikan gambar di bawah ini. Kodok tidak menyadari bahwa ia sedang direbus dalam sebuah kuali. Kodok mempunyai sifat jika dimasukkan ke dalam air dingin kemudian dipanaskan, suhu tubuh kodok akan mengikuti kenaikan temperatur sehingga ia tidak sadar bahwa ia sedang direbus. Begitupun dengan manusia jika terus menerus berada di zona nyaman. Manusia tidak akan mempersepsikan bahwa berada di zona nyaman itu tidak membahayakan, padahal jika berada terus menerus di dalamnya, manusia tidak akan berkembang.
comfort-zone
Jika Anda sekarang takut untuk mengambil resiko dan takut mengalami pengalaman baru karena Anda takut gagal atau takut karir yang Anda bangun selama ini hancur, sebaiknya Anda hilangkan pikiran tersebut. Keluarlah dari zona nyaman Anda, karena mungkin Anda akan menjadi tahu kemampuan tersembunyi di dalam diri Anda yang sebenarnya.
Sumber:
White, Alasdair. 2008. From Comfort Zone to Performance Management: Understanding development and performance. Diambil dari website http://www.pm-solutions.com/Performance_ManagementApril2008.pdf.
http://en.wikipedia.org/wiki/Boiling_frog
http://ruangpsikologi.com/zona-nyaman/
Terkadang manusia merasa aman dan cukup puas ‘ah, saya sih enaknya seperti ini saja’ dengan posisinya sekarang. Jika ada orang lain yang dengan cepat dapat menempati sebuah posisi di atas posisinya, manusia tidak akan suka tanpa mau proses yang dihadapi si orang lain. Mungkin diantara mereka ada yang takut untuk keluar dari pekerjaan yang sekarang dan enggan mencari pekerjaan baru di luar, dengan alasan takut tidak mendapatkan pekerjaan atau pekerjaan yang baru tidak akan sebaik pekerjaan yang sekarang. Mereka takut mengambil resiko yang berada di luar zona nyamannya.
Apa itu zona nyaman (comfort zone)? Menurut Alasdair White (2008), zona nyaman adalah aktivitas mental dimana seseorang menjaga dirinya dari rasa cemas dengan menggunakan perilaku-perilaku untuk menciptakan performa yang stabil, dan biasanya tidak ada keinginan untuk mengambil resiko. Zona nyaman ini sulit diukur karena zona nyaman setiap orang itu berbeda. Dalam kasus di atas, orang tidak mau keluar dari zona nyaman karena mereka takut untuk mengalami kegagalan sehingga mereka memilih berada di dalam zona dan tidak beranjak kemana-mana.
Zona nyaman bisa diperluas dengan pengalaman baru walau terkadang prosesnya tidak mudah dan mungkin menyakitkan. Orang harus merasakan jatuh dan bangun dahulu untuk memperluas zona ini. Misalnya ketika seseorang memutuskan untuk resign dari pekerjaan sebelumnya, lalu mencoba mengambil pekerjaan lain yang harus dibangun dari awal lagi. Contoh lain berdasarkan pengalaman saya bekerja sebagai guru anak berkebutuhan khusus, awalnya saya takut untuk mengajarkan tiga anak berkebutuhan khusus sekaligus dengan diagnosis yang berbeda karena saya takut suasana jadi chaos, anak tantrum, proses belajar berantakan, dan materi tidak tersampaikan. Namun ketika saya mencoba dan berhasil, saya jadi mengetahui bahwa saya mampu mengatasi ketiga anak tersebut dan bisa memegang kendali pada proses belajarnya. Mungkin jika saya takut dan tidak mau mencoba, saya tidak pernah tahu kemampuan saya.
Banyak orang yang stuck dalam sebuah pekerjaan karena takut keluar dari zona nyamannya. Zona nyaman itu kelihatannya baik namun sebenarnya berbahaya. Perhatikan gambar di bawah ini. Kodok tidak menyadari bahwa ia sedang direbus dalam sebuah kuali. Kodok mempunyai sifat jika dimasukkan ke dalam air dingin kemudian dipanaskan, suhu tubuh kodok akan mengikuti kenaikan temperatur sehingga ia tidak sadar bahwa ia sedang direbus. Begitupun dengan manusia jika terus menerus berada di zona nyaman. Manusia tidak akan mempersepsikan bahwa berada di zona nyaman itu tidak membahayakan, padahal jika berada terus menerus di dalamnya, manusia tidak akan berkembang.
comfort-zone
Jika Anda sekarang takut untuk mengambil resiko dan takut mengalami pengalaman baru karena Anda takut gagal atau takut karir yang Anda bangun selama ini hancur, sebaiknya Anda hilangkan pikiran tersebut. Keluarlah dari zona nyaman Anda, karena mungkin Anda akan menjadi tahu kemampuan tersembunyi di dalam diri Anda yang sebenarnya.
Sumber:
White, Alasdair. 2008. From Comfort Zone to Performance Management: Understanding development and performance. Diambil dari website http://www.pm-solutions.com/Performance_ManagementApril2008.pdf.
http://en.wikipedia.org/wiki/Boiling_frog
http://ruangpsikologi.com/zona-nyaman/
Motivasi
Tersenyum adalah suatu tindakan yang paling mudah, paling sederhana, paling murah dan paling menyenangkan di dunia.membuat lebih awet muda dan sehat
Seringkali kita melupakan tindakan ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita merasa sudah terlalu letih oleh kerjaan yang menumpuk, membayar tagihan-tagihan atau kasir toko yang menyebalkan ketika tadi berbelanja.
Para pembaca yang budiman, simaklah berikut ini 5 alasan mengapa anda harus banyak tersenyum :
1. Anda akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan
Cobalah paksakan diri anda untuk tersenyum selama 30 detik mulai dari sekarang. Lakukan pula ketika anda mengalami kemalangan. Dengan membiasakan tersenyum, tidak peduli bagaimana perasaan anda saat itu, di dalam tubuh anda akan terjadi reaksi-reaksi kimia yang dapat membuat anda merasa bahagia.
Cobalah dan rasakan perbedaannya.
2. Senyuman dapat merubah keadaan anda
Jika anda merasa putus asa, marah atau bosan, sebuah senyuman akan mengubah keadaan emosi anda menjadi lebih positif. Dan sebuah keadaan yang positif tidak hanya membuat hidup anda lebih menyenangkan tetapi juga membuka segala kemungkinan lain dalam pikiran anda. Anda akan melihat dunia dengan cara yang berbeda melalui lensa kebahagiaan. Dari situ anda dapat mulai membangun sederetan tindakan yang positif dan berinterasksi dengan banyak orang setiap harinya.
3. Senyuman dapat mengubah keadaan orang lain
Jika anda berjalan ke dalam sebuah ruangan atau menuju ke sebuah toko dengan senyuman di wajah anda, akan membuat semuanya berbeda. Semua orang akan berbalik tersenyum pada anda. Hal ini akan banyak membantu mencairkan setiap ketegangan atau kekakuan yang ada. Interaksi anda akan lebih terbuka, santai dan penuh dengan kegembiraan.
4. Tersenyum? Apa ruginya?
Ketika memilih antara mengerutkan dahi, ekspresi kosong atau tersenyum, tampaknya pilihan terakhir adalah pilihan yang paling produktif dan positif, bukankah demikian? Seringkali anda lupa untuk tersenyum atau mungkin anda tidak terlalu suka untuk tersenyum. Tapi jika anda berusaha untuk menggunakan senyuman anda sesering mungkin, anda lama-kelamaan akan mempunyai kebiasaan yang baru, kebiasaan yang jauh lebih positif. Jika anda termasuk orang yang selalu memperhitungkan untung rugi untuk segala hal, cobalah pertanyaan ini, ‘apa ruginya anda tersenyum?’
5. Lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan yang sebaliknya
“Dibutuhkan tujuh puluh dua otot untuk berkerut, tetapi hanya tigabelas otot untuk tersenyum.”
- Anonim -
Jadi sebetulnya anda menggunakan jauh lebih sedikit otot ketika tersenyum dibandingkan saat anda mengerutkan dahi atau memasang muka marah. Dengan membiasakan diri untuk tersenyum, maka otot tersenyum anda akan menjadi lebih kuat daripada otot untuk mengerutkan dahi anda, sehingga lama kelamaan anda akan lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan hal yang sebaliknya.
sumber : http://www.flexmedia.co.id/5-alasan-mengapa-anda-harus-banyak-tersenyum/
Motivasi
Ada dua kakak-adik perempuan, satu namanya Puteri (usia 13 tahun, SMP), satu lagi namanya Ais (usia 16 tahun, SMA). Mereka tidak beda dengan jutaan remaja lainnya, meski tidak berlebihan, juga ikutan gelombang remaja yang menyukai budaya populer saat ini, seperti lagu2, boyband, film2, dan sebagainya. Kabar baiknya, dua anak ini memiliki pemahaman yang baik, berbeda, dan itu akan menjadi bagian penting dalam cerita ini.
Suatu hari, guru agama di sekolah Puteri menyuruh murid2nya untuk membuat karangan tentang berkurban. Ini jadi muasal cerita, jika murid-murid lain hanya sibuk membaca sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, lantas menulis karangan, Puteri, entah apa pasal, memasukkan cerita hebat itu sungguh2 dalam hatinya. Tercengang. Dia bahkan bertanya pd orang tuanya, di meja makan, apakah keluarga mereka pernah berkurban. Setelah saling tatap sejenak, orang tua mereka menggeleng, tidak pernah. Ayah mereka buruh pabrik, Ibu mereka karyawan honorer, ibarat gentong air, jumlah rezeki yang masuk ke dalam gentong, dengan jumlah yang keluar, kurang lebih sama, jadi mana kepikiran untuk berkorban.
Puteri memikirkan fakta itu semalaman, dia menatap kertas karangannya, bahwa keluarga mereka tidak pernah berkorban, padahal dulu, Nabi Ibrahim taat dan patuh mengorbankan anaknya. Bagaimana mungkin? Tidakkah pernah orang tua mereka terpikirkan untuk berkorban sekali saja di keluarga mereka? Puteri mengajak bicara kakaknya Ais. Dan seperti yang saya bilang sebelumnya, dua anak ini spesial, mereka memiliki pemahaman yang baik, bahkan lebih matang dibanding orang2 dewasa. Maka, mereka bersepakat, mereka akan melakukan sesuatu.
Uang jajan Puteri sehari 8.000 perak, dikurangi untuk naik angkot, bersisa 4.000 untuk jajan dan keperluan lain. Uang jajan Ais, 10.000 perak, dikurangi untuk naik angkot, bersisa 6.000, juga untuk jajan dan keperluan lain. Mereka bersepakat selama enam bulan ke depan hingga hari raya kurban, akan menyisihkan uang jajan mereka. Puteri memberikan 2.000, Ais memberikan 3.000 per hari.
Enam bulan berlalu, mereka berhasil mengumpulkan uang 1,1 juta rupiah. Menakjubkan. Sebenarnya dari uang jajan, mereka hanya berhasil menabung 600.000, mereka juga harus mengorbankan banyak kesenangan lain. Membeli buku bacaan misalnya, seingin apapun mereka memiliki novel2 baru, jatah bulanan untuk membeli buku mereka sisihkan, mending pinjam, atau baca gratisan di page/blog, sama saja. Mereka juga memotong besar2an jatah pulsa dari orang tua, itu juga menambah tabungan. Juga uang hadiah ulang tahun dari tante/om/pakde/bude. Alhasil, enam bulan berlalu, dua minggu sebelum hari raya kurban, mereka punya uang 1,1 juta.
Aduh, ternyata, saat mereka mulai nanya2, harga kambing di tempat penjualan2 kambing itu minimal 1,3 juta. Puteri sedih sekali, uang mereka kurang 200rb. Menunduk di depan barisan kambing yang mengembik, dan Mamang penjualnya sibuk melayani orang lain. Tapi kakaknya, Ais, yang tidak kalah semangat, berbisik dia punya ide bagus, menarik tangan adiknya untuk pulang. Mereka survei, cari di internet. Tidak semua harga kambing itu 1,3 juta. Di lembaga amil zakat terpercaya, dengan aliansi bersama peternakan besar, harga kambing lebih murah, persis hanya 1.099.000. Dan itu lebih praktis, tidak perlu dipotong di rumah. Dan tentu saja boleh2 saja nyari harga kambing yang lebih murah sepanjang memenuhi syarat kurban. Senang sekali Puteri dan Ais akhirnya membawa uang tabungan mereka ke counter tebar hewan kurban tsb. Uang lembaran ribuan itu menumpuk, lusuh, kusam, tapi tetap saja uang, bahkan aromanya begitu wangi jika kita bisa mencium ketulusan dua kakak-adik tersebut.
Mereka berdua tidak pernah bercerita ke orang tua soal kurban itu. Mereka sepakat melupakannya, hanya tertawa setelah pulang, saling berpelukan bahagia. Dua bulan kemudian, saat laporan kurban itu dikirim lembaga amil zakat tersebut ke rumah, Ibunya yang menerima, membukanya--kedua anak mereka lagi main ke rumah tetangga, numpang menonton dvd film, Ibunya berlinang air mata, foto2, tempat berkurban, dan plang nama di leher kambing terpampang jelas, nama Ibunya.
Itu benar, dua kakak-adik itu sengaja menulis nama ibunya. Itu benar, dua kakak-adik itu ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Tapi di atas segalanya, dua kakak-adik itu secara kongkret menunjukkan betapa cintanya mereka terhadap agama ini. Mereka bukan memberikan sisa-sisa untuk berkorban, mereka menyisihkannya dengan niat, selama enam bulan.
Itulah kurban pertama dari keluarga mereka. Sesuatu yang terlihat mustahil, bisa diatasi oleh dua remaja yang masih belia sekali. Besok lusa, jika ada tugas mengarang lagi dari gurunya, Puteri tidak akan pernah kesulitan, karena sejak tahun itu, Ibu dan Ayah mereka meletakkan kaleng di dapur, diberi label besar2: 'Kaleng Kurban' keluarga mereka.
*Masih lama hari raya kurban, masih lama banget, bahkan lebaran idul fitri saja belum. Tapi itulah poin pentingnya. Jika kita menghabiskan uang 100rb lebih setiap bulan untuk pulsa internetan, dll, maka tidak masuk akal, kita tidak punya uang untuk berkorban. Belum lagi ratusan ribu buat makan di luar, nonton, jutaan rupiah buat beli gagdet, pakaian, dll. Begitu banyak rezeki, nikmat dari Allah, jangan sampai seumur hidup kita tidak pernah berkurban. Beli pulsa itu setelah menabung untuk kurban, bukan sebaliknya berkurban datang dari sisa2 beli pulsa.
**Maka buat yang tidak mampu uangnya, ayo mari menabung sejak sekarang, sisihkan. Buat yang tidak mampu niatnya--padahal uangnya banyak, ayo mari ditabung juga niatnya, dicicil, semoga saat tiba hari raya kurban, niatnya sudah utuh.
Oleh: Darwis
sumber : http://www.islamedia.web.id/2013/08/cerita-seekor-kambing-dan-dua-remaja.html
Motivasi
Akhirnya masa-masa yang meneganggkan di tubuh Partai Keadilan sejahtera telah dilewati. Berbagai persepsi dan gerakan yang dilancarkan lawan politik pupus di tengah jalan. Opini tentang yang digulirkan oleh haters PKS tentang wanita-wanita cantik juga tak terbukti. Ancaman PKS �ditendang� dari koalisi juga sampai saat ini belum berkicau. Cacian dan makian para haters PKS di media saat ini juga telah usang. Singkat kata lengkaplah sudah perjalanan PKS menuju kemengan.
Mungkin Anda adalah banyak menonton film. Sebuah skenario film yang bagus harus mendesain tantangan dan rintangan yang berat bagi pemeran utama. Biasanya tokoh utama dalam film benar-benar dihantam oleh berbagai polemik. Namun, pada akhir cerita, semuanya akan terharau atas ketabahan dan kesabarannya dalam menjalani metamorfosis perjuangan. Jika manusia saja sehebat itu membuat skenario film, lalu mengapa skenario "Film" Allah dalam projek film kehidupan dengan judul " Metamofosis PKS" tidaklah lebih baik?Pasti jauh lebih baik dari yang manusia bayangkan.Ujian yang bertibi tubi menghantam tubuh PKS adalah adalah bagian dari skenario itu. Semakin tokoh utama menderita, semakin indah perjuangan dan petualangannya. Maka wajar, sebelum luka PKS sembuh, luka baru segera dikirimkan. Meskipun demikian, PKS tak mengeluh. Selalu ada saja jalan bagi PKS menghibur segala sakit yang diderita. Banyak alasan yang membuat mereka tak meneteskan air mata, banyak alasan yang membuat mereka menggerutu ketika sakit. Sebab mereka percaya, tak ada segenggam kemengan yang dibayar dengan kenikmatan. Semuanya harus dibayar dengan tangisan dan air mata.
Dari rentetan perjuangan PKS ini, saya membuatkan mereka secangkir kata pelipur kesedihan. Semoga ini bisa memenuhi dahaga mereka dalam perjalanan politik.
Sudah cukup PKS di caci maki oleh lawan politik !
Sudah cukup PKS di hajar oleh media !
Sudah cukup PKS dipermainkan oleh Pemerintah !
Saatnya kepalkan tangandan teriakkan "Lawan dan lawan"
Gimana kawan PKS, sudah siapkah kalian untuk melengkapi metamorfosis da'wah ini? Sekarang saatnya PKS �melawan� tanpa harus takut pada siapa pun. Tokoh dan amunisi perang telah dipersiapkan. Kuda-kuda petarung telah menunggu untuk kau tunggangi. Apalagi yang membuatmu taku? Kalu bicara kualitas kader sudah mapan. Dari pengamatanm saya, tokoh �tokoh intelektual yang lahir dari �Rahim PKS� sudah mampu berlari mengejar kejayaan Indonesia. Mereka telah dewasa membedakan mana yang salah dan mana yang benar. Mereka pun sudah biasa bertarung di berbagai medan politik. Lalu apalagi yang membuat kalin bisu? Apakah kalian takut dengan lawan? Saatnya kepalkan tangan untuk melawan dan melawan.
Jangan pernah simpan lagi rasa pesimis. Kalian beradadalam barisan intelektual. Katakanlah Fahri Hamzah si Umar Bin Khattabnya PKS yang siap menjulurkan pedang perlawanan, katakanlah Anis Matta si pewaris cinta Muhammad. Tokoh yang dalam setiap pidato mengoyak perasaan. Katakanlah si Andi Rahmat, Ahli ekonomi dari PKS. Sosok politis yang berani mengajak mentri keuangan berdebat masalah ekonomi kenegaraan. Bahkan sri Mulyani saja acungkan Jempol atas kehebatan analisis ekonominya. Katakanlah si Indra, Karateker UU kenegaraan. Sosok kader yang suka memutilasi setiap pasal. Katakanlah si Salim A Fillah, tokoh yang dikenal di tubuh PKS sebagai kader julukan "si mata pena PKS". Masih banyak lagi ngak usah dipaparkan satu persatu. Lalu Apa yang membuat lalian duduk nyenyak? sekarang berdiri dan buatlah satu komitmen dalam diri kader PKS bahwa;
Ketika Bendera perlawanan PKS telah berkibar !
Ketika Sirene Megaphone perjuangan telah berbunyi !
Ketika air mata penderitaan rakyat Indonesia tumpah membanjiri tanah Air !
Ketika ratapan anak negeri telah menggema di setiap sudut kota !
Jumlah kader Partai keadilan Sejahtera memanglah sedikit. Tetapi jumlah kader bukan ukuran untuk meraih kemenangan. Dalam perang perang Ahzab saja, jumlah pasukan lawan 10 ribu, sementara ummat islam hanya ada 700 -an. Toh sejarah mencatat, islam memukul mundur pasukan lawan. Bahkan konstationpel yangkatanya kokoh, toh akhirnya bertekuk lutut di bawah komando Al fatih. Bahkan hari ini, kondisimu tidaklah lebih buruk dari kondisi perang di zaman Rasul. Para sahabat yang berjuang menahan lapar dengan mengganjal perutnya dengan batu. Dengan harapan, rasa lapar tidak terasa menyiksa perut mereka.
Fenomona ini juga telah dilalui oleh PKS. Coba anda perhatian, cacian dan makian para haters PKS sudah, konspirasi media dalam upaya �menampar� wajah PKS juga sudah, Ancaman Penguasa juga sudah, bahkan dituduh korupsi pun sudah. Singkatnya, metamorfosis da�wah PKS telah sempurna.
Lalu apa lagi yang membuat PKS diam?
Bangkitlah....bangunkan negeri ini dari mimpi buruknya. Jangan biarkan negeri ini terninbobokan terlalu lama. Rakyat akan terlena dengan mimpi yang semakin tak pasti. Berikan rakyat harapan yang nyata bukan sekedar mimpi. Yakinlah, suatu saat usahamu akan berharga bagi rakyat Indonesia.
Terakhir sebagai penutup, saya titipkan kata-kata motivasi dari para mahasiswa untuk PKS. Semoga ini bisa menjadi titik kebangkitan PKS di Indonesia.
�Jatuh terindas, bangkit melawan! Sebab diam adalah sebuah penghiatan�
Salam Cinta
Idrus Dama Gorontalo
http :// Idrus-dama.blogspot.com
Motivasi
Cinta Seumpama Lalat
(Dalam Edukasi Sastra Cinta)
Oleh: Muhammad el-Rijal
Cinta itu seperti lalat. Pada sayap sebelah adalah racun yang menyebabkan penyakitan. Tapi pada sayap yang sebelah adalah penawarnya. Begitulah cinta. Singgahnya cinta dalam hati tak ubah seperti lalat yang singgah di segelas susu menyegarkan. Jika sebelah sayap mencelupi airnya, akan lumpuhlah kesegaran susu; menjadikannya air yang beracun, menyakitkan dan bahkan bisa binasalah peminumnya. Ada pula racun-racunnya dibagi menjadi beberapa divisi. Pertama, racun yang membuat sakit pada hati; kedua, racun yang membuat sakit pada jiwa. Pada divisi pertama ini, bila cintanya pergi berpaling, sang pencinta akan merasakan kesedihan dan kesakitan yang sangat dalam di dalam hatinya. Hidupnya seakan tidak berpihak kepadanya dan ianya akan terus terkungkung dalam kegalauan; seolah cinta itu serigala pemangsa kehidupan. Pada divisi kedua, cinta diperankan dalam menjangkiti jiwa manusia kepada kematian akal sehat. Racunnya lebih berbahaya daripada racun pertama. Seseorang yang hatinya kosong dari makrifat, akan sangat mudah terjangkitinya. Keganasan racunnya akan memakan saraf-saraf yang menyambung kepada akal hingga ia bisa lupa segala. Ianya kehilangan dirinya bahkan nama Tuhan. Jika sudah demikian, sia-sialah hidupnya; sedang hakikatnya, ia bukan merasakan cinta, tapi nafsu syahwat. Hati dan jiwanya berada dalam sekarat.
Tidak ada kata lain untuk mengobati kedua sakit ini melainkan dicelupkannya sayap cinta yang sebelah; yang merupakan penawar segala sakit asmara. Sang pencinta harus bisa memanfaatkan sisi cinta yang lain untuk membangkitkan ia dari keterpurukan jiwa atas racun sayap lainnya. Masing-masing sakit yang telah hinggap di atas, bisa diobati dengan cara sendiri dalam sistem penawarnya tergantung racun mana yang menjangkitinya itu. Pada sang pencinta yang mengalami patah hati karena ditinggal sang pujaan. Maka obatilah ia dengan sayap cinta yang sebelah. Karena sejatinya, sayap cinta tidak pernah patah. Cinta masih bisa terbang tinggi meski akan terengah-engah. Bila sudah menemu nama kekasih, ia akan kembali pulih sempurna; melupakan sakit yang lama, lalu kembali hidup dalam taman-taman yang kasmaran.
Perlu pula diketahui: mereka yang mengalami kesesatan cinta. Hati yang buta tidak bisa mengetahui siapa yang dia cinta dan akan dibawa kemana cintanya pergi. Ia dibuat seperti sapi dicocok hidungnya oleh serigala bermata purnama; yang menjelma penggembala jelita. Sungguh hati berbeda dengan indera dan organ-organ tubuh lainnya. Jika tubuh adalah rakyat jelata, maka hati adalah raja: pusat pengendali keputusan. Hati yang buta, tiada berguna mata dan telinga. Siapa pun dan apapun yang orang lain nasihatkan, tidak akan berpengaruh pada proses pengambilan keputusan oleh hati. Meski orang berdiri di muka, pun berteriak lekat di telinga bahwa satu langkah lagi dia akan masuk ke lubang, dia tidak akan pedulikan itu. Ianya mengira orang-orang yang mengingatinya itu hanyalah orang-orang bodoh yang iri atas cintanya. Hati yang buta itu disebabkan oleh tidak adanya makrifat. Maka cara mengobatinya tidak lain hanyalah doa. Kita bisa mencegah di awal dengan mengenalkannya pada hakikat sebelum jiwanya terluka; sebelum ianya terlanjur jatuh kepada hati yang salah. Ya, mengenalkannya pada hakikat akan segala hal mengenai cinta, alur mencinta dan siapa pemilik cinta sebenarnya. Sebab hati yang lemah dan jauh dari makrifat, adalah sasaran dari panah-panah setan yang menampakkan indah bunga-bunga kebinasaan.
Motivasi
Organisasi eksrtrakurikuler ini tentu saja ada manfaatnya. Kalau mubazir, mungkin sekolah sudah menutup kegiatan-kegiatan itu. Mana lagi sekolah sering dimintai dana kalau ada kegiatan. Salah satu manfaat eksrtrakurikuler adalah wadah kita berlatih berorganisasi. Berorganisasi itu perlu lho...
Sebut saja namanya Andi, lulus kuliah dengan nilai yang membanggakan. Dengan nilai itu, ia mudah diterima kerja. Tapi masalah mulai muncul. Andi agak gagap dengan struktur organisasi perusahaan. Andi juga tidak terbiasa dengan perdebatan di rapat-rapat kerja. Maklum, selama kuliah dan sekolah, Andi tidak pernah mengikuti organisasi apa pun.
Lain lagi ceritanya dengan Heri. Nilainya memang biasa saja. Mungkin Heri bukan profile yang bagus untuk menggambarkan seorang mahasiswa yang punya kemampuan membagi waktu antara belajar dengan berorganisasi. Ya, Heri seorang organisatoris di kampusnya. Tapi, pengalaman organisasinya membawa manfaat. Saat wawancara kerja, ia sudah terbiasa mengungkapkan pikiran dan pendapatnya secara verbal di depan umum. Wawancara berjalan lancar dan mengesankan. Di dunia kerja, ia tidak canggung menghadapi struktur organisasi dan rapat-rapat kerja. Dan saat ia diangkat menjadi supervisor, ia mampu memimpin bawahannya dengan baik.
Ilustrasi di atas memang tidak mewakili seluruh orang yang pernah berorganisasi atau pun tidak. Ada juga orang yang tetap luwes walau pun tidak ikut organisasi di sekolah/kuliahnya. Ada juga orang yang masih canggungan walau punya pengalaman berorganisasi. Tapi ilustrasi di atas bisa menjelaskan bagaimana manfaat berorganisasi.
Nah, apa saja manfaat dari berorganisasi?
1. Menyalurkan Minat dan Bakat
Kalau kamu hobi olahraga, tidak ada salahnya kamu ikut organisasi keolahragaan. Juga kalau kamu suka dan bercita-cita menjadi peneliti, kamu bisa coba masuk Kelompok Ilmiah Remaja. Kalau kamu suka dengan dunia kerelawanan, kamu bisa ikut Palang Merah Remaja. Atau kalau kamu suka dengan alam bebas, kamu bisa ikut organisasi pecinta alam. Semua organisasi ini mewadahi minat dan bakat kamu. Tentu saja minat dan bakat yang ditampung adalah minat dan bakat yang positif. Ayo, coba gali, adakah minat dan bakat kamu yang sesuai dengan organisasi eksrtrakurikuler di sekolah?
Dan jangan lupa, setiap orang punya bakat masuk menjadi orang yang baik. Setiap orang punya minat untuk masuk surga. Rohani Islam siap menampung minat dan bakat kamu itu. Apa pun organisasi yang kamu ikuti di sekolah, pastikan kamu juga ikut Rohis. ;)
2. Ajang Bersosialisasi
Gaul bukan berarti kamu suka jalan-jalan ke mal, cafe, atau tempat nongkrong lain (termasuk wc). Kamu aktif di organisasi, bertemu dengan teman-teman se-ide dan se-perjuangan, suka berkumpul dengan mereka mencurahkan gagasan-gagasan yang hebat, maka kamu adalah anak gaul yang sejati.
Karena manusia itu makhluk sosial, maka kita membutuhkan manusia yang lain. Di organisasi lah kita bisa menemukan manusia yang "kita butuhkan". Mungkin manusia itu adalah orang yang bisa menjadi teladan kita, mungkin manusia itu adalah tempat curhat kita, atau manusia itu tempat kita meminjam uang. Apa pun kebutuhan itu, kita butuh manusia lain.
Alangkah indahnya kalau kawan-kawan tempat kita bersosialisasi adalah orang-orang yang sholeh atau orang-orang yang punya semangat menimba ilmu keislaman, seperti di Rohis. “Seseorang dapat dinilai dari kadar agama temannya, oleh karena itu hendaknya salah satu dari kalian meneliti dahulu siapa yang akan ia jadikan teman.” (HR. al Hakim)
3. Belajar Menjadi Pemimpin, Bekerjasama, dan Tanggung Jawab
Dalam organisasi, ada pembagian tugas. Tugas itu bisa sebagai pemimpin, atau sebagai bawahan. Bila kita ditunjuk menjadi pemimpin - entah itu ketua umum atau ketua departemen, kita akan mendapat pengalaman belajar memimpin yang sangat berharga dalam organisasi eksrtrakurikuler. Kita belajar mengatur manusia yang punya watak berbeda-beda. Memadukan mereka dengan berbagai wataknya untuk mencapai tujuan. Sebuah seni tersendiri. Bila kita sebagai bawahan, maka kita bisa belajar patuh dan menunaikan tugas dengan benar. Apa pun posisi kita, kita belajar bertanggung jawab atas peran yang telah ditentukan untuk kita.
Organisasi tentu membutuhkan kerjasama yang kompak. Kita belajar bagaimana bekerjasama, mencurahkan ide, dan menjalankan keputusan musyawarah dalam organisasi. Bila kita selama ini hanya mengenal kerjasama pada saat ujian, cobalah belajar kerjasama yang baik dalam organisasi.
4. Merangsang Kreatifitas.
Tiap organisasi punya tujuan. Untuk mencapai tujuan, dibutuhkan kreatifitas dari para anggotanya. Selain itu, tugas yang diberikan pada kita pun butuh kreatifitas untuk menuntaskannya. Dalam organisasi lah kita belajar kreatifitas yang benar, bukan kreatifitas buruk seperti melakukan manuver mencontek yang jitu saat ujian.
5. Belajar Memiliki Visi, Misi, dan Perencanaan.
Visi Misi? Apakah kita akan menjadi caleg? Yah... masa depan orang hanya Allah swt yang tahu. Tapi visi misi itu bukan cuma janji gombal para caleg. Setiap orang perlu memiliki visi misi dan perencanaan dalam hidupnya. Pernah membaca novel Ayat-Ayat Cinta? Di situ diceritakan bahwa sang tokoh, Fahri, memiliki perencanaan yang matang dalam hidup dan perencanaan itu dipetakan dengan apik dan ditempel di dinding kamarnya. Coba lah memiliki perencanaan dalam hidup, siapa tahu bisa bertemu gadis kaya orang Jerman di KRL Jabotabek.
Saat organisasi akan melakukan penggantian pengurus, biasanya calon ketua akan ditanya apa visi misinya. Penting untuk mengetahui visi misi sang calon, karena dari situ akan diketahui kemana organisasi akan di bawa bila calon itu terpilih. Selain itu juga bisa mengukur kecerdasan si calon.
Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Misi adalah langkah-langkah untuk mencapai visi.
Begitu lah manfaat positif dari berorganisasi. Ada berbagai manfaat lain yang akan pembaca rasakan sendiri.
Di setiap sekolah biasanya terdapat ekstrakurikuler, yaitu organisasi-organisasi yang mewadahi kegiatan para siswa. Penting gak sih keberadaan organisasi-organisasi itu, mengingat aktifitas belajar kita saja sudah terasa melelahkan?
Organisasi eksrtrakurikuler ini tentu saja ada manfaatnya. Kalau mubazir, mungkin sekolah sudah menutup kegiatan-kegiatan itu. Mana lagi sekolah sering dimintai dana kalau ada kegiatan. Salah satu manfaat eksrtrakurikuler adalah wadah kita berlatih berorganisasi. Berorganisasi itu perlu lho...
Sebut saja namanya Andi, lulus kuliah dengan nilai yang membanggakan. Dengan nilai itu, ia mudah diterima kerja. Tapi masalah mulai muncul. Andi agak gagap dengan struktur organisasi perusahaan. Andi juga tidak terbiasa dengan perdebatan di rapat-rapat kerja. Maklum, selama kuliah dan sekolah, Andi tidak pernah mengikuti organisasi apa pun.
Lain lagi ceritanya dengan Heri. Nilainya memang biasa saja. Mungkin Heri bukan profile yang bagus untuk menggambarkan seorang mahasiswa yang punya kemampuan membagi waktu antara belajar dengan berorganisasi. Ya, Heri seorang organisatoris di kampusnya. Tapi, pengalaman organisasinya membawa manfaat. Saat wawancara kerja, ia sudah terbiasa mengungkapkan pikiran dan pendapatnya secara verbal di depan umum. Wawancara berjalan lancar dan mengesankan. Di dunia kerja, ia tidak canggung menghadapi struktur organisasi dan rapat-rapat kerja. Dan saat ia diangkat menjadi supervisor, ia mampu memimpin bawahannya dengan baik.
Ilustrasi di atas memang tidak mewakili seluruh orang yang pernah berorganisasi atau pun tidak. Ada juga orang yang tetap luwes walau pun tidak ikut organisasi di sekolah/kuliahnya. Ada juga orang yang masih canggungan walau punya pengalaman berorganisasi. Tapi ilustrasi di atas bisa menjelaskan bagaimana manfaat berorganisasi.
Nah, apa saja manfaat dari berorganisasi?
1. Menyalurkan Minat dan Bakat
Kalau kamu hobi olahraga, tidak ada salahnya kamu ikut organisasi keolahragaan. Juga kalau kamu suka dan bercita-cita menjadi peneliti, kamu bisa coba masuk Kelompok Ilmiah Remaja. Kalau kamu suka dengan dunia kerelawanan, kamu bisa ikut Palang Merah Remaja. Atau kalau kamu suka dengan alam bebas, kamu bisa ikut organisasi pecinta alam. Semua organisasi ini mewadahi minat dan bakat kamu. Tentu saja minat dan bakat yang ditampung adalah minat dan bakat yang positif. Ayo, coba gali, adakah minat dan bakat kamu yang sesuai dengan organisasi eksrtrakurikuler di sekolah?
Dan jangan lupa, setiap orang punya bakat masuk menjadi orang yang baik. Setiap orang punya minat untuk masuk surga. Rohani Islam siap menampung minat dan bakat kamu itu. Apa pun organisasi yang kamu ikuti di sekolah, pastikan kamu juga ikut Rohis. ;)
2. Ajang Bersosialisasi
Gaul bukan berarti kamu suka jalan-jalan ke mal, cafe, atau tempat nongkrong lain (termasuk wc). Kamu aktif di organisasi, bertemu dengan teman-teman se-ide dan se-perjuangan, suka berkumpul dengan mereka mencurahkan gagasan-gagasan yang hebat, maka kamu adalah anak gaul yang sejati.
Karena manusia itu makhluk sosial, maka kita membutuhkan manusia yang lain. Di organisasi lah kita bisa menemukan manusia yang "kita butuhkan". Mungkin manusia itu adalah orang yang bisa menjadi teladan kita, mungkin manusia itu adalah tempat curhat kita, atau manusia itu tempat kita meminjam uang. Apa pun kebutuhan itu, kita butuh manusia lain.
Alangkah indahnya kalau kawan-kawan tempat kita bersosialisasi adalah orang-orang yang sholeh atau orang-orang yang punya semangat menimba ilmu keislaman, seperti di Rohis. “Seseorang dapat dinilai dari kadar agama temannya, oleh karena itu hendaknya salah satu dari kalian meneliti dahulu siapa yang akan ia jadikan teman.” (HR. al Hakim)
3. Belajar Menjadi Pemimpin, Bekerjasama, dan Tanggung Jawab
Dalam organisasi, ada pembagian tugas. Tugas itu bisa sebagai pemimpin, atau sebagai bawahan. Bila kita ditunjuk menjadi pemimpin - entah itu ketua umum atau ketua departemen, kita akan mendapat pengalaman belajar memimpin yang sangat berharga dalam organisasi eksrtrakurikuler. Kita belajar mengatur manusia yang punya watak berbeda-beda. Memadukan mereka dengan berbagai wataknya untuk mencapai tujuan. Sebuah seni tersendiri. Bila kita sebagai bawahan, maka kita bisa belajar patuh dan menunaikan tugas dengan benar. Apa pun posisi kita, kita belajar bertanggung jawab atas peran yang telah ditentukan untuk kita.
Organisasi tentu membutuhkan kerjasama yang kompak. Kita belajar bagaimana bekerjasama, mencurahkan ide, dan menjalankan keputusan musyawarah dalam organisasi. Bila kita selama ini hanya mengenal kerjasama pada saat ujian, cobalah belajar kerjasama yang baik dalam organisasi.
4. Merangsang Kreatifitas.
Tiap organisasi punya tujuan. Untuk mencapai tujuan, dibutuhkan kreatifitas dari para anggotanya. Selain itu, tugas yang diberikan pada kita pun butuh kreatifitas untuk menuntaskannya. Dalam organisasi lah kita belajar kreatifitas yang benar, bukan kreatifitas buruk seperti melakukan manuver mencontek yang jitu saat ujian.
5. Belajar Memiliki Visi, Misi, dan Perencanaan.
Visi Misi? Apakah kita akan menjadi caleg? Yah... masa depan orang hanya Allah swt yang tahu. Tapi visi misi itu bukan cuma janji gombal para caleg. Setiap orang perlu memiliki visi misi dan perencanaan dalam hidupnya. Pernah membaca novel Ayat-Ayat Cinta? Di situ diceritakan bahwa sang tokoh, Fahri, memiliki perencanaan yang matang dalam hidup dan perencanaan itu dipetakan dengan apik dan ditempel di dinding kamarnya. Coba lah memiliki perencanaan dalam hidup, siapa tahu bisa bertemu gadis kaya orang Jerman di KRL Jabotabek.
Saat organisasi akan melakukan penggantian pengurus, biasanya calon ketua akan ditanya apa visi misinya. Penting untuk mengetahui visi misi sang calon, karena dari situ akan diketahui kemana organisasi akan di bawa bila calon itu terpilih. Selain itu juga bisa mengukur kecerdasan si calon.
Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Misi adalah langkah-langkah untuk mencapai visi.
Begitu lah manfaat positif dari berorganisasi. Ada berbagai manfaat lain yang akan pembaca rasakan sendiri.
Motivasi
Dikala Semangat (hamasah) Dakwah menggelora didalam jiwa , segala yang sulit akan terasa mudah, yang jauh akan terasa dekat, yang berat akan terasa ringan, bahkan setiap ujian yang datang akan menjadi ajang pendewasaan, Semangat itu seperti air yang terus mengalir sepanjang waktu laksana matahari yang tak pernah lelah menyinari bumi , jika dihalangi maka air itu akan mencari celah untuk tetap bergerak , jika dibendung ia akan naik meluap keatas lalu kembali mengalir,jika di tekan maka ia akan muncrat, berpencar bahkan dapat menghancurkan wadah tempat dimana ia dikumpulkan.SyaikhutTarbiyah ,Almarhum Ustadz Rahmat Abdullah pernah menuliskan dalam butir- butir taujihnya gambaran tentang semangat perjuangan :
Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu
Begitulah jika semangat dakwah menggelora dalam jiwa, meskipun banyak fitnah datang menghadang, upaya makar yang dilakukan oleh musuh –musuh dakwah tak akan sanggup menghentikan derap langkah perjuangan .Lalu bagaimanakah meria’yah (merawat) semangat yang telah ada agar tak berubah?
1. Menanamkan jiwa Muroqobatulloh : merasa dekat dengan Alloh (Bersama Alloh)
Orang yang merasakan kedekatan dengan Alloh akan selalu termotivasi untuk melaksanakan perintah-perintah Alloh, dan memperjuangkan agama Alloh swt. Ia tak pernah takut akan AGTH (Ancaman,Gangguan,Tantangan, dan Hambatan) yang merintangi jalan dakwahnya, selalu bersemangat karena dia ingat motivasi dengan kisah Rasululloh bersama Abu Bakar As-Sidiq saat berada digua tsur : LAA TAKHOF WALAA TAHZAN INNALLOHA MA’ANA ( Jangan takut dan janganlah bersedih ,sesungguhnya Alloh bersama kita)
2. Muhafadzotu ‘ala Sunnah : menjaga amalan sunnah
Nabi Muhammad Sallallhu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Tiap-tiap amal ada masa semangatnya dan tiap-tiap semangat ada masa futurnya (lemah semangatnya). Siapa saja yang futurnya tetap mengikuti sunnahku, ia telah memperoleh petunjuk. Siapa saja yang futurnya-nya mengikuti selain itu, ia benar-benar binasa"(H.R.Ahmad).
"Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,: "Sesungguhnya Allah telah berfirman: Barang siapa yang memusuhi Waliku maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang kepadanya, dan tidaklah seorang hamba-Kumendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan senantiasa seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya jadilah aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, dan sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepada-Ku pasti Aku akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan dariKu pasti Aku akan melindunginya".
(Hadits ini dirawikan Imam Bukhari dalam kitab shahihnya, hadits no. 6137)
3. Al-Jaalis Ma’ash-Sholihin : Berkumpul dengan orang yang semangat /Sholeh
“Seseorang mengikuti agama kawannya. Karena itu, lihatlah olehmu siapakah yang menjadi kawannya.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)
Pribahasa mengatakan “ jika kita bergaul dengan tukang ikan akan terkena bau amisnya,bergaul dengan tukang minyak wangi kita akan terkena wanginya,bergaul dengantukang arang ,terkena hitamnya” dst.bergaul dengan orang sholeh akan memotivasi kita untuk selalu mengerjakan amalan-amalan yang sholeh, sebaliknya bergaul dengan orang yang malas beribadah (futur) maka akan menularkan kemalasannya kepada kita.
4. Laa Nabtagil jaahiliin : Tidak bergaul dengan orang jahil
وَإِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ وَقَالُوا لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil".( Q.S.28:55)
وَلاَ تَرْكَنُواْ إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللّهِ مِنْ أَوْلِيَاء ثُمَّ لاَ تُنصَرُونَ
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.”(Q.S.11:113)
Jika kita konsisten dengan kiat-kiat diatas insya Alloh kita akan terus menjadi orang yang bersemangat dalam ibadah ,dakwah ,dan perjuangan menegakkan risalahNya.
Wallohu 'alam,
Ustadz Muhammad Ridwan
sumber : http://www.islamedia.web.id/2011/05/agar-semangat-dakwah-terus-menggelora.html